nusabali

Banjir Kawasan Perkotaan Jadi Sorotan Penyusunan RDTR Buleleng

  • www.nusabali.com-banjir-kawasan-perkotaan-jadi-sorotan-penyusunan-rdtr-buleleng

Untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan Peraturan Daerah yang lebih rinci tentang Kawasan Perkotaan Singaraja yang dapat mengakomodasi kebutuhan ruang bagi masyarakat.

SINGARAJA, NusaBali
Permasalahan banjir di wilayah perkotaan yang menjadi bencana langganan di setiap musim penghujan menjadi sorotan utama fraksi-fraksi di DPRD Buleleng. Dewan pun berharap pemerintah dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Singaraja tahun 2020-2040 memprioritaskan penanggulangan masalah banjir itu.

Pokok pikiran itu muncul saat rapat paripurna DPRD Buleleng dengan agenda pemandangan fraksi-fraksi di ruang sidang utama Kantor DPRD Buleleng, Jumat (2/10). Salah satunya pemandangan Fraksi Partai Hanura yang dibacakan oleh juru bicaranya Wayan Teren, mencatat sejumlah permasalahan penting dalam penataan ruang wilayah Kota Singaraja. “Sebagian kawasan kota termasuk dalam kawasan banjir karena penyumbatan drainase,” ucapnya.

Selain juga masalah lain seperti pengelolaan sampah yang belum optimal, permukiman yang tak merata, alih fungsi lahan yang cukup tinggi dan hal lainnya yang memerlukan kebijakan pemerintah yang mengatur lebih rinci tentang kawasan perkotaan Singaraja.

“Untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan Peraturan Daerah yang lebih rinci tentang Kawasan Perkotaan Singaraja yang dapat mengakomodasi kebutuhan ruang bagi masyarakat yang sesuai dengan

kondisi, karakteristik dan daya dukung Kawasan Perkotaan Singaraja yang terusberkembang,” kata Teren.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Fraksi Partai Golkar I Nyoman Gde Wandira Adi. Dia yang juga bertindak sebagai juru bicara menilai banjir yang terjadi di Buleleng semakin mengkhawatirkan terutama pada daerah barat dan timur Kota Singaraja. Banjir yang dipicu penyumbatan drainase sehingga memerlukan penataan permanen sehingga bisa menjadi solusi jangka panjang.

“Saluran air agr bisa ditata dan senantiasa dibangun dengan sebaik-baiknya, sehingga tontonan luapan air yang menimpa perumahan warga bisa dihindarkan,” ucap kader partai beringin asal Kelurahan Kaliuntu Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Masalah banjir di wilayah perkotaan Singaraja juga dimunculkan Fraksi Partai Nasdem. Pemandangan fraksi yang disampikan juru bicara Nyoman Melium menyarankan pemerintah juga menjaga aliran sungai di wilayah perkotaan. Pemerintah menurut Fraksi Nasdem mulai memikirkan pengelolaan sungai menjadi sumber kehidupan bukan malah menjadi sumber bencana. Seperti pengembangan pengelolaan kawasan bantaran sungai menjadi inspirasi objek wisata. “Perlu diperhatikan dalam mengeksplorasi sumber daya alam dan lingkungan agar tetap menjaga kelestarian,” kata Melium.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra yang hadir mewakili Bupati Buleleng dalam rapat paripurna itu dalam RTDR nanti akan diprioritaskan penataan lingkungan kota, mulai dari penataan sumber resapan dan daerah aliran air. “Secara teknis aliran air itu menjadi langganan banjir ini akan dicarikan solusi jangka panjang. Sementara solusi jangka pendek sudah ada sodetan mengalirkan air dari limpahan dari atas seperti di wilayah Baktiseraga dan Pemuteran sudah ditangani Balai Jalan,” kata Wabup Sutjidra.

Pejabat asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini juga meyakinkan dalam penataan kaswasan kota kedepannya juga menjadi perhatian khusus masalah alih fungsi lahan sebagian mengakibatkan penyempitan sungai dan saluran air. “Masalah ini kadang muncul karena pengembang-pengembang nakal yang sudah mengalihfungsikan lahan melanggar peraturan dengan menyerobot saluran air dari lebar dua meter hanya disisakan 1 meter ini akan diintensifkan kembali termasuk pengolahan sampah dari sumbernya,” tegas dia.

Pemaparan seluruh pemandangan fraksi-fraksi DPRD Buleleng terhadap Ranperda RDTR Tahun 2020-2040 menyetujui Ranperda tersebut dibahas lebih lanjut dalam rapat selanjutnya.*k23

Komentar