nusabali

Hulu Bantaran Tukad Tiying Tali Dihijaukan

  • www.nusabali.com-hulu-bantaran-tukad-tiying-tali-dihijaukan

Harapannya pohon-pohon di bantaran sungai menyerap dan menyimpan air kala musim penghujan serta menjadi sumber mata air yang mengairi Tukad Tiying Tali ketika kemarau.

SINGARAJA, NusaBali

Pemerintah Desa Panji bersama dengan Kelompok Masyarakat Jasa Lingkungan Bangsing Beringing dan Pokdarwis desa setempat mulai menata kawasan pengelolaan hutan desa dengan melakukan penghijauan atau penanaaman pohon.

Penataan hutan desa seluas 129 hektare ini dimulai pada bantaran sungai (tukad) Tiying Tali yang selama ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air minum desa, irigasi subak dan sebagai lokasi pemandian.

Sebanyak 60 bibit pohon dari berbagai jenis seperti kamalia, kepundung ditanam pada bantaran-bantaran sungai yang ada di daerah hulu di Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (1/10). Harapannya pohon-pohon yang tumbuh di bantaran sungai tersebut mampu menyerap dan menyimpan air kala musim penghujan tiba. Serta menjadi sumber mata air yang mengairi Tukad Tiying Tali ketika kemarau.

Perbekel Desa Panji Mangku Ariawan mengatakan, hutan desa seluas 129 hektare, yang pengelolaannya diserahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Desa Panji tahun 2018, selama ini sudah banyak memberikan manfaat pada masyarakat desa.

Sumber air yang ada di hutan tersebut mengaliri irigasi subak di tiga desa, yakni Desa Panji, Sambangan dan Desa Panji Anom. Tak hanya itu sumber air juga dimanfatkan sebagai lokasi pemandian dan air minum desa.

Hanya saja masih cukup banyak sampah plastik yang masuk ke subak persawahan para petani yang berada di daerah hilir.

Begitu pula di daerah hulu yang kemudian mencemari air pemandian. "Daerah hulu inilah yang kami tata pengelolaannya. Sehingga subak pertanian bebas dari sampah plastik. Mengingat beberapa subak pertanian di desa kami saat ini sedang mengembangkan pertanian organik," bebernya.

"Jadi kami inginkan masyarakat bukan sekadar mengambil manfaat dari hutan desa yang menghasilkan sumber air yang keluar dari akar pohon. Melainkan mereka sadar penghijauan dan membersihkan dari sampah plastik," imbuh dia.

Selain itu pihak desa juga memberikan edukasi manajeman pengelolaan wisata kepada berbasis lingkungan. Mulai soal sampah plastik dan terbangunnya manajeman pengolaan wisata hutan desa yang baik. "Sekaligus membuat sebuah ekowisata baru memaksimal potensi air yang ada di tukad Tiying Tali untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat penyangga hutan desa," tandasnya.*cr75

Komentar