nusabali

Ratusan Hotel Menunggu Verifikasi

  • www.nusabali.com-ratusan-hotel-menunggu-verifikasi

DENPASAR, NusaBali
Dinas Pariwisata Bali  melalui  Tim Verifikasi terus melakukan percepatan proses  verifikasi untuk sertifikasi penerapan protokol  Cleanliness Health Safety Environment (CHSE).

Data terakhir jumlah 500 hotel bintang 3 4 dan 5 yang  telah diverifikasi 131 hotel. Sebanyak 369 hotel yang belum terverifikasi. Inilah yang kini dikejar untuk verifikasi.


Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa menyatakan Dinas Pariwisata melalui Tim Verifikasi terus mengintensifkan verifikasi untuk sertifikasi  tersebut. “Tim verifikator terus bergerak ini,” ungkapnya Jumat (25/9).

Dikatakan Tim Verifikasi yang berasal dari asessor dan praktisi pariwisata berjumlah 35 orang melakukan verifikasi dengan  sukarela. Maksudnya para verifikator bekerja tanpa dibayar. “Benar benar dengan ngayah,” ungkap Astawa, salah seorang pejabat senior di lingkup Pemprov Bali.

Karena baru 131 hotel (bintang 3, 4 dan 5) yang terverifikasi, lanjut Astawa,  masih banyak yang harus  diverifikasi. Itulah yang kini dikejar, sebagai salah satu bentuk kesiapan Bali menerapkan protokol CHSE khususnya di sektor pariwisata.

Dijelaskan Astawa, untuk hotel bintang 3, 4, dan 5 yang ditangani Provinsi, jumlahnya 500 hotel tersebar di berbagai tempat di Bali. Jumlah tersebut belum termasuk usaha wisata tirta dan usaha transportasi yang kewenangan untuk melakukan verifikasi oleh Provinsi, yakni Dinas Pariwisata. Seluruhnya, baik hotel, usaha wisata tirta dan transportasi berjumlah 644. “Memang harus banyak yang masih harus diverifikasi,” ucapnya.

Alasan untuk bisa melakukan verifikasi dengan lebih cepat itulah, mengapa verifikasi juga dilakukan secara online atau virtual. Selain faktor keterbatasan tenaga (verifikator) dan juga jarak serta kendala lain di lapangan.  Dikatakan Astawa, untuk melakukan verifikasi sebuah hotel atau DTW dan objek wisata lain, butuh waktu lumayan lama. “Bisa tiga jam. Belum lagi jarak yang kadang jauh,”kata Astawa yang sebelumnya sempat menjabat Kepala Bappeda Provinsi Bali.

Astawa meminta hotel, usaha wisata dan transportasi yang belum melakukan diverifikasi mempersiapkan segala sesuatunya. Verifikasi tersebut merupakan pengakuan dari Pemerintah, bahwa usaha wisata bersangkutan sudah menerapkan protokol kesehatan atau CHSE. Tegasnya sertifikasi itu penting, untuk membangun trust bahwa Bali telah menerapkan  protokol kesehatan untuk penanggulangan penularan Covid-19. “Jangan sampai sektor pariwisata menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” tegas Astawa. *k17

Komentar