nusabali

6 Nakes Terpapar, Puskesmas I Dentim Lockdown

Update Covid-19 di Bali: 130 Kasus Baru, 86 Sembuh, 7 Meninggal

  • www.nusabali.com-6-nakes-terpapar-puskesmas-i-dentim-lockdown

Selama 14 hari Puskesmas I Denpasar Timur ditutup total, pelayanan kesehatan dialihkan ke Puskesmas II Denpasar Timur dan Puskesmas I Denpasar Utara

DENPASAR, NusaBali

Sebanyak 6 tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas I Denpasar Timur terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, seluruh pelayanan kesehatan di Puskesmas yang berlokasi di Jalan Nusa Indah Denpasar ini lockdown alias ditutup total selama 14 hari, sejak Rabu (23/9).

Kepala Puskesmas I Denpasar Timur, dr I Gusti Ayu Mirah Herawati, menga-takan 6 orang yang terpapar Covid-19 ini terdiri dari 1 dokter, 1 analis, 2 bidan, dan 2 cleaning service. Yang pertama diketahui terpapar Covid-19 adalah Kepala Puskesmas II Denpasar Barat, dr Lanawati, dua pekan lalu. Kebetulan, dr Lanawari kerap berhubungan dan bertemu dengan tenaga kesehatan Puskesmas I Denpasar Timur. Diprediksi, dr Lanawati tertular Covid-19 dari klaster keluarga.

Selanjutnya, kata Mirah Herawati, dilakukan pelacakan terhadap staf di Pus-kesmas I Denpasar Timur (Dentim) yang sempat kontak erat dengan dr Lanawati. Mereka kemudian diuji-swab. “Berdasarkan uji swab yang dilakukan sepekan lalu, hasilnya 5 tenaga kesehatan di Puskesmas I Dentim terpapar Covid-19,” ungkap Mirah Herawati, Rabu kemarin.

“Kemungkinan anak buah saya itu (5 tenaga kesehatan) positif Covid-19 karena klaster keluarga. Soalnya, kalau bertugas di Puskesmas kan mereka memakai alat pelindung diri (APD) saat melayani pasien. Jadi, kecil kemungkinan mereka tertular dari pasien," jelas Mirah Herawati.

Mirah Herawati menyebutkan, setelah 5 tenaga kesehatan di Puskesmas I Dentim dinyatakan positif Covid-19, kemudian dilakukan tracing (penelusuran). Dari hasil tracing, ada 35 orang di Puskesmas I Dentim yang sempat kontak erat dengan 5 tenaga kesehatan yang positif Corona tersebut. “Semuanya sudah diuji swab kemarin (Selasa). Mereka masih menunggu hasil swab," papar Mirah Herawati.

Agar tidak terjadi kontak lebih jauh, maka sembari menunggu hasil uji swab, Mirah Herawati selaku Kepala Puskesmas I Dentim memutuskan untuk menutup total semua layanan kesehatan selama 14 hari, 23 September-6 Oktober 2020. Menurut Mirah Herawati, lockdown Puskesmas I Dentim ini sudah atas persetujuan Sekda Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara. "Buat sementara, sembari menungu hasil swab, 35 orang termasuk saya sekarang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” katanya.

Selama 14 hari lockdown Puskesmas I Dentim, maka untuk sementara pelayanan kesehatan bagi masyarakat dialihkan ke Puskesmas II Denpasar Timur dan Puskesmas I Denpasar Utara. Sedangkan pelayanan rawat inap di Puskesmas I Dentim buat sementara dialihkan ke Puskesmas Rawat Inap lainnya atau rumah sakit terdekat.

Pantauan NusaBali, Rabu kemarin, Puskesmas I Dentim yang berada di sisi timur Jalan Nusa Indah Denpasar ini tampak sepi. Kedua pintu gerbang Puskesmas Rawat Inap ini terlihat digembok. Pada pintu pagar dipasangi pengumuman soal disetopnya pelayanan kesehatan buat sementara.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya kembali 130 kasus baru per Rabu kemarin, bersamaan dengan 86 pasien berhasil sembuh dan 7 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, seluruh 130 kasus baru ini merupakan transmisi lokal (penularan di daerah).

Tambahan kasus terbanyak Rabu kemarin terjadi di Kabupaten Gianyar yakni 25 kasus baru. Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua terjadi di Tabanan, mencapai 22 kasus baru. Ini pula rekor tertinggi ledakan kasus harian di Tabanan selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 6 bulan. Sebelumnya, tambahan kasus tertinggi di Tabanan mencapai belasan orang. Walhasil, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Tabanan saat ini mencapai 497 kasus. Dari jumlah itu, 379 orang sudah berhasil sembuh, 100 orang masih dalam perawatan, dan 18 pasien lagi meninggal dunia.

Sementara tambahan kasus terbayak berikutnya per Rabu kemarin terjadi di Jembrana yakni 21 kasus baru, disusul kemudian Karangasem (19 kasus baru), Kota Denpasar (15 kasus baru), Badung (11 kasus baru), Bangli (6 kasus baru), dan Buleleng (1 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru per Rabu kemarin adalah Klungkung.


Ini untuk keempat kalinya secara beruntun jumlah tambahan kasus baru Covid-19 di Bali kembali di atas angka 100, setelah 20 September (saat muncul 121 kasus baru bersamaan dengan 125 pasien sembuh), 21 September (139 kasus baru bersamaan dengan 80 pasien sembuh), dan 22 September (108 kasus baru bersamaan dengan 119 pasien sembuh).

Sebelumnya, sempat enam hari secara berturut-turut tambahan kasus baru Corona di Bali selalu di bawah angka 100, yakni 14 September (86 kasus baru, bersamaan dengan 91 pasien sembuh), 15 September (68 kasus baru, bersamaan dengan 55 pasien sembuh), 16 September (49 kasus baru, bersamaan dengan 50 pasien sembuh), 17 September (63 kasus baru, bersa-maan dengan 92 pasien sembuh), 18 September (51 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh), dan 19 September (85 kasus baru bersamaan dengan 140 pasien sembuh).

Dengan tambahan 130 pasien baru per Rabu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 8.126 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 7.733 orang atau 95,16 persen dari total 8.126 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (3,66 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,08 persen), dan 8 orang WNA (0,10 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 2.239 kasus, yang mana 2.174 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.247 kasus positif Corona, Gianyar (956 kasus), Buleleng (814 kasus), Karangasem (737 kasus), Bangli (703 kasus), Klungkung (612 kasus), Tabanan (497 kasus), dan Jembrana (259 kasus).

Pada hari yang sama, Rabu kemarin, terdapat 86 pasien Covid-19 yang berha-sil sembuh. Berdasarkan sebarannya, jumlah pasien sembuh terbanyak kema-rin berada di Denpasar yakni 41 orang, disusul kemudian di Badung 13 pasien sembuh), Gianyar (11 pasien sembuh), Tabanan (8 pasien sembuh), Buleleng (7 pasien sembuh), dan Bangli (4 pasien sembuh).

Dengan tambahan 86 pasien sembuh per Rabu kemarin, maka jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini me-ncapai 6.623 orang. Angka kesembuhan di Bali kini sentuh 81,50 persen dari total 8.126 kasus positif atau turun 0,25 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini jauh dari rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per 17 Agustus 2020 lalu.

Sementara, per Rabu kemarin kembali diumumkan ada 7 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka tersebar di Gianyar (2 orang), Buleleng (2 orang), Karangasem (2 orang), dan Denpasar (1 orang). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 236 orang atau 2,91 persen dari total 8.126 kasus positif.

Pasien yang meninggal terdiri dari 234 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 44 orang, disusul Gianyar (38 orang), Badung (32 orang), Buleleng (32 orang), Bangli (28 orang), Karangasem (28 orang), Tabanan (18 orang), Klungkung (9 orang), dan Jembrana (5 orang). Sedangkan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 1.267 orang atau 15,59 persen dari total 8.126 kasus positif. *mis,ind

Komentar