nusabali

Pujawali Pura Sakenan Digelar Sederhana

Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat

  • www.nusabali.com-pujawali-pura-sakenan-digelar-sederhana

Umat pemedek  diimbau melaksanakan persembahyangan dari merajan atau sanggah masing-masing

DENPASAR, NusaBali

Pujawali di Pura Sakenan, Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, Sabtu (26/9) mendatang akan berlangsung secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini mengacu pada Surat Edaran Bersama PHDI dan MDA Provinsi Bali Nomor : 081/PHDI-BALI/IX/2020 dan Nomor 007/SE/MDA-Prov Bali/IX/2020 tentang Pembatasan Kegiatan Panca Yadnya dan Keramaian di Bali dalam Situasi Penanganan Covid-19.

Manggala Yadnya Pujawali Pura Sakenan, Ida Bagus Gede Pidada saat dikonfirmasi Rabu (23/9) menjelaskan bahwa pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasar kali ini dilaksanakan secara terbatas oleh Panitia Pujawali. Dimana, pelaksanaan pujawali dilaksanakan bertepatan dengan hari Suci Kuningan pada 26 September 2020 dari pukul 08.00 – 18.00 Wita, sedangkan upacara penyineban dilaksanakan keesokan harinya yakni pada Minggu 27 September 2020 dari pukul 08.00 – 14.00 Wita.

Dalam pelaksanaanya, Pantia Pujawali tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak aman, menyediakan tempat cuci tangan, mengutamakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta menyarankan bagi pemedek dengan gejala klinis  untuk beristirahat di rumah. Kendati menerapkan protokol kesehatan, Pujawali dilaksanakan dengan tidak mengurangi makna yang terkandung dalam upacara.

“Jadi secara tatwa pelaksanaan upakara tetap sama, hanya saja tata pelaksanaanya terbatas hanya oleh Panitia Pujawali sesuai SE PHDI dan MDA Provinsi Bali dalam pelaksanaan Panca Yadnya di masa Covid-19 saat ini,” jelasnya

Karenanya, lanjut Pidada, bagi masyarakat yang hendak melaksanakan persembahyangan pujawali di Pura Sakenan dapat dilaksanakan dengan ngayat dari merajan atau sanggah masing-masing disertai dengan ngunggahan pejati. Hal ini semata-mata untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. “Jadi bagi para pemedek dan masyarakat yang hendak ngaturang bhakti dapat melaksanakanya dari merajan atau sanggah masing-masing disertai dengan ngunggahan pejati, jadi bagi masyarakat diharapkan untuk maklum mengingat saat ini masih di masa penanganan pandemi Covid-19,” tandasnya. *mis

Komentar