nusabali

Belasan Perkantoran di Wilayah Denpasar Jadi Klaster Covid-19

Pasien Sembuh Lampaui Kasus Baru

  • www.nusabali.com-belasan-perkantoran-di-wilayah-denpasar-jadi-klaster-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Belasan perkantoran di Kota Denpasar jadi klaster penularan Covid-19. Perkantoran tersebut mulai dari kantor pemerintah, swasta, hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selama September 2020, dilaporkan ada 138 pegawai swasta dan BUMN di Denpasar yang terpapar Covid-19. Fakta ini diungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Drenpasar, Dewa Gede Rai, Selasa (22/9). Dewa Rai menyebutkan, awalnya klaster pedagang pasar yang banyak terjadi di Denpasar. Belakangan, penyebaran Covid-19 klaster pedagang pasar cenderung mengalami penurunan. Namun, klaster perkantoran swasta dan BUMN mengalami peningkatan.

Indikasinya, kata Dewa Rai, dalam kurun 1-18 September 2020, terdapat 138 orang pegawai swasta dan BUMN di Denpasar yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Pegawai swasta dan BUMN yang terpapar ini mencapai 27,5 persen dari total 501 kasus Covid-19 di Denpasar selama 1-18 September 2020,” jelas Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar.

Sedangkan sisanya, berasal dari klaster berbagai profesi, seperti PNS, TNI/Polri, pensiunan, tenaga kesehatan, pembantu rumah tangga, ibu rumah tangga, hingga pedagang. Menurut Dewa Rai, selama kurun 1-18 September 2020, di Denpasar tercatat ada 74 orang ASN dan TNI/Polri yang dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan tenaga kesehatan di Denpasar yang terpapar Corona dalam kurun waktu tersebut, memcapai 50 orang.

Dewa Rai mengatakan, banyaknya pegawai swasta, BUMN, ASN, dan TNI/Polri terpapar Covid-19 terjadi karena Denpasar merupakan simpul pergerakan berbagai bidang kegiatan sebagai pusat perkantoran, baik instansi vertikal maupun BUMN. “Berbagai sektor bergerak di Denpasar, sehingga dalam situasi pandemic Covid-19 saat ini diperlukan tingkat kewaspadaan yang ekstra,” jelas Dewa Rai.

GTPP Covid-19 Denpasar pun kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat, utamanya yang bekerja pada sektor swasta dan BUMN, untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, karena belasan perekantoran telah menjadi klaster penyebaran Covid-19.

GTPP Covid-19 Denpasar, kata Dewa Rai, mengimbau instansi swasta dan BUMN untuk menerapkan pengaturan jam kerja pegawai, mengikuti Surat Edaran (SE) Walikota Denpasar dengan berpedoman pada zona risiko wilayah. “Jadi, penerapan pola kerja bisa menyesuaikan luas ruangan dengan jumlah pegawai,” katanya.


Denpasar sendiri menjadi daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19. Jumlah kumulatif positif Covid-19 di Denpasar hingga saat inbi tembus 2.214 kasus, yang didominasi 2.149 orang transmisi local (penularan di daerah). Dari jumlah itu, sebanyak 1.964 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, 207 orang masih dalam perawatan, dan 43 orang lagi meninggal dunia.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 108 kasus baru per Selasa kemarin, bersamaan dengan 119 pasien berhasil sembuh dan 7 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, dari 108 kasus baru kemarin, hanya 2 orang merupakan imported case (tertular di luar) WNI yang punya riwayat perjalanan ked luar daerah Bali, sementara 106 orang lagi merupakan transmisi lokal.

Tambahan kasus terbanyak per Selasa kemarin terjadi di Denpasar mencapai 26 kasus baru. Disusul kemudian Gianyar dengan 23 kasus baru Corona, Badung (19 kasus baru), Buleleng (15 kasus baru), Tabanan (10 kasus baru), Bangli (5 kasus baru), Klungkung (5 kasus baru), Karangasem (3 kasus baru), dan Jembrana (3 kasus baru).

Ini untuk ketiga kalinya secara beruntun jumlah tambahan kasus baru Covid-19 di Bali kembali di atas angka 100, setelah 20 September (saat muncul 121 kasus baru bersamaan dengan 125 pasien sembuh) dan 21 September (139 kasus baru bersamaan dengan 80 pasien sembuh).

Sebelumnya, sempat enam hari secara berturut-turut tambahan kasus baru Corona di Bali selalu di bawah angka 100, yakni 14 September (86 kasus baru, bersamaan dengan 91 pasien sembuh), 15 September (68 kasus baru, bersamaan dengan 55 pasien sembuh), 16 September (49 kasus baru, bersamaan dengan 50 pasien sembuh), 17 September (63 kasus baru, bersa-maan dengan 92 pasien sembuh), 18 September (51 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh), dan 19 September (85 kasus baru bersamaan dengan 140 pasien sembuh).

Dengan tambahan 108 pasien baru per Selasa kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 7.996 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 7.601 orang atau 95,06 persen dari total 7.996 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (3,71 persen), 90 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,13 persen), dan 8 orang WNA (0,10 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 2.214 kasus, yang mana 2.149 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.236 kasus positif Corona, Gianyar (931 kasus), Buleleng (813 kasus), Karangasem (718 kasus), Bangli (697 kasus), Klungkung (612 kasus), Tabanan (475 kasus), dan Jembrana (238 kasus).

Yang menggembirakan, pada hari yang sama, Selasa kemarin, terdapat 119 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Berdasarkan sebarannya, jumlah pasien sembuh terbanyak kemarin berada di Denpasar yakni 46 orang, disusul kemudian di Gianyar (21 pasien sembuh), Tabanan (18 pasien sembuh), Badung (12 pasien sembuh), Buleleng (10 pasien sembuh), Karangasem (8 pasien sembuh), dan Bangli (4 pasien sembuh).

Ini untuk keenam kalinya dalam kurun 7 hari terakhir sejak 16 September, terjadi trend jumlah pasien sembuh melampaui kasus baru Covid-19 di Bali. Satu-satunya dari di mana jumlah pasiej sembuh di bawah kasus baru terjadi 21 September ketika muncul 139 kasus baru bersamaan dengan 80 pasein sembuh.

Dengan tambahan 119 pasien sembuh per Selasa kemarin, maka jumlah kumulatif paisen positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini me-ncapai 6.537 orang. Angka kesembuhan di Bali pun merangkak jadi 81,75 persen dari total 7.996 kasus positif atau naik 0,39 persen dibanding sehari sebelumnya. Namun, ini masih jauh dari rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per 17 Agustus 2020 lalu.

Sementara, per Selasa kemarin kembali diumumkan ada 7 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka tersebar di Badung (2 orang), Gianyar (2 orang), Buleleng (1 orang), Karangasem (1 orang), dan Klungkung (1 orang). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 229 orang atau 2,86 persen dari total 7.996 ka-sus positif.

Pasien yang meninggal terdiri dari 227 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 43 orang, disusul Gianyar (36 orang), Badung (32 orang), Buleleng (30 orang), Bangli (28 orang), Karangasem (26 orang), Tabanan (18 orang), Klungkung (9 orang), dan Jembrana (5 orang). Sedangkan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 1.230 orang atau 15,38 persen dari total 7.996 kasus positif.  *mis,ind

Komentar