nusabali

Ruang Isolasi RSUD Buleleng Segera Ditambah

  • www.nusabali.com-ruang-isolasi-rsud-buleleng-segera-ditambah

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Buleleng mencapai 92 persen, namun penambahan ruang isolasi dinilai masih harus dilakukan.

SINGARAJA, NusaBali

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Buleleng hingga Minggu (20/9) mencapai 92 persen dari total kasus konfirmasi sebanyak 746 orang. Sebanyak 688 orang di antaranya dinyatakan sembuh, termasuk 21 pasien Covid-19 yang mendapatkan rekomendasi diagnosis klinis dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).

Meski demikian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 merancang penambahan ruang isolasi di RSUD Buleleng sebagai rumah sakit rujukan Kemenkes untuk perawatan pasien Covid-19.

Penambahan ruangan isolasi di RSUD Buleleng menurut Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa sudah dilakukan bertahap. Saat ini selain ruang Lely yang dikhususkan sebagai ruang isolasi dengan kapasitas 32 bed, juga telah disiapkan belasan ruangan di Mahotama. Penambahan ruang isolasi di rumah sakit rujukan pusat itu disesuikan dengan revisi kelima Kemenkes yang kembali diperkuat Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 487 tentang Penguatan Pencegahan Covid-19 di Bali.

“Penambahan ruang isolasi nanti sesuai dengan kebutuhan 1 ruangan itu 16 set akan dilakukan bertahap. Bahkan bila diperlukan akan dibuat rumah sakit darurat jika situasi perkembangan kasusnya melonjak tajam. Mudah-mudahan di Buleleng tidak sampai seperti itu karena sepekan ini penambahan kasus baru menurun,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.

Sedangkan RS Pratama Giri Emas yang di awal masa pandemi dijadikan rumah sakit khusus perawatan pasien Covid-19 dikembalikan statusnya menjadi rumah sakit yang melayani pasien umum. Setidaknya perubahan kebijakan baru ini akan berlaku dua pekan mendatang. RS Pratama Giri Emas sudah dapat menerima pasien umum bulan Oktober mendatang.

Hal itu dijelaskan mantan Kepala Bappeda Buleleng ini dikarenakan status RS Pratama Giri Emas masuk dalam kategori Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), sehingga klaim pembiayaan pasien Covid-19 tak dapat tercover. “Karena yang di SK-kan pusat sebagai rumah skait rujukan adalah RSUD Buleleng, sedangkan RS Pratama itu SK Provinsi sehingga RSUD yang dipusatkan nanti jadi rumah sakit darurat,” imbuh dia. Terlebih RSUD Buleleng nanti juga dapat melakukan uji spesiment test swab pasien Covid-19 langsung dengan bantuan alat PCR yang diberikan pemerintah pusat.

Sedangkan perkembangan kasus Covid-19 Minggu (20/9) kemarin selain jumlah kesembuhan pasien Covid-19 cukup tinggi, juga ada penambahan kasus baru sebanyak 9 orang. Jumlah tersebut tersebar di Kecamatan Buleleng 3 orang, Kecamatan Seririt 2 orang, dan di Kecamatan Sukasada, Tejakula, Sawan dan Gerokgak masing-masing 1 orang. Hingga Minggu kemarin masih ada 31 orang pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri.

Perkembangan data juga dicatatkan gugus tugas kabupaten pada pasien terkonfirmasi meninggal dunia. Jumlahnya bertambah dua orang sehingga jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 27 orang. Dua korban Covid-19 terbaru adalah warga dari Kecamatan Buleleng yang sudah meninggal dunia pada Kamis (17/9) lalu. Pasien pertama pria berumur 77 tahun. Pasien yang bersangkutan datang ke IGD RSUD Buleleng pada tanggal 12 September lalu setelah dirujuk salah satu rumah sakit swasta di Buleleng.

Sebelumnya pasien yang memiliki catatan riwayat penyakit penyerta hipertensi, diabetes militus dan jantung ini sudah sempat menjalani perawatan di rumah sakit swasta yang merujuknya sejak tanggal 9 September lalu. Saat diterima tim medis rumah sakit pasien memiliki keluhan demam, batuk dan selera makan menurun.

Pasien yang kedua juga merupakan warga Kecamatan Buleleng. Pria 57 tahun ini disebut meninggal pada tanggal 17 September lalu. Yang bersangkutan datang ke RSYD Buleleng pada Minggu (13/9) lalu dengan gejala batuk, sesak sejak seminggu sebelumnya. Keduanya diputuskan menjadi pasien Covid-19 oleh tim medis kabupaten dan provinsi pada Minggu (20/9) kemarin.

Sementara itu Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi terpisah saat ini ruang isolasi yang sudah tersedia dan dimanfaatkan sebanyak 45 set. Jumlah tersebut tersebar di ruang Lely, Mahotama dan Flamboyan. Pasien yang sudah terkonfirmasi dengan gejala sedang dan berat diisolasi di ruang Lely sedangkan pasien yang diduga Covid-19 dan masih menunggu hasil swab diisolasi di Mahotama. “Penambahan ruang isolasi ini ada anjuran pemerintah yang mewajibkan RSUD menyiapkan ruangan lebih banyak sesuai dengan revisi lima Kemenkes untuk merawat pasien bergejala sedang dan berat. Ini juga karena kasus saat ini masih dalam puncak,” kata dia.*k23

Komentar