nusabali

Tabanan Zona Merah, 3 Pantai Kembali Ditutup

  • www.nusabali.com-tabanan-zona-merah-3-pantai-kembali-ditutup

DTW Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, juga melakukan penutupan sementara dimulai sejak Umanis Galungan, Kamis (17/9).

TABANAN, NusaBali

Tingginya angka kasus Covid-19, hingga Tabanan berubah menjadi zona merah membuat sejumlah pantai kembali ditutup mulai Minggu (20/9). Setidaknya ada tiga pantai yang ditutup, yakni, Pantai Pasut di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Pantai Kelating di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, dan Pantai Beraban, Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur. Tak hanya pantai, DTW Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga juga kembali ditutup sementara. Tutupnya sejumlah tempat rekreasi itu sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19.

Perbekel Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, I Nyoman Ardena menegaskan, ditutupnya kembali kunjungan ke Pantai Pasut sesuai kesepakatan dalam rapat koordinasi antara Satgas Gotong Royong Desa Tibubiu bersama Satgas Gotong Desa Adat Tibubiu pada Sabtu (19/9) malam. “Kami lakukan penutupan kunjungan ke Pantai Pasut sebagai upaya mencegah kerumunan guna memutus rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Kata Ardena, sebelum ditutup kembali, kunjungan ke Pantai Pasut memang ramai utamanya pada saat akhir pekan. Yang paling mendominasi adalah anak muda. “Kalau wahana rekreasi di Pantai Pasut belum ada, karena sebagian besar lahan dimiliki warga. Jadi pengunjung yang ke Pantai Pasut hanya sekadar untuk nongkrong,” beber Ardena.

Meskipun hanya nongkrong, kunjungan pada saat akhir pekan bisa tembus sampai 100 orang per hari. Ditambah pula Pantai Pasut kerap kali dijadikan arena bermain ATV. “Selama kemarin dibuka itu, kami tetap mengawasi, bagi yang tidak gunakan masker kami minta balik,” imbuh Ardena.

Dengan ditutupnya kembali kunjungan ke Pantai Pasut, Satgas Gotong Royong sudah membuat tanda agar pengunjung tidak menerobos masuk. Pun Satgas Gotong Royong sudah diminta stand by untuk mengawasi.

Sebab tidak menutup kemungkinan karena penutupan baru dilakukan pada Minggu kemarin, pengunjung yang belum mengetahui informasi tersebut diperkirakan akan datang. “Apalagi sekarang (kemarin) hari Minggu dipastikan pengunjung yang tidak tahu akan datang. Tapi kami sudah pasang tanda dan minta Satgas Gotong Royong untuk mengawasi,” tegas Ardena.

Hal senada diungkapkan Bendesa Adat Kelating Dewa Made Maharjana. Penutupan kunjungan ke Pantai Kelating mulai dilakukan pada Minggu (20/9). Bahkan untuk mencegah kerumunan saat Hari Raya Galungan dan Umanis Galungan, akses ke pantai juga ditutup. “Kalau kami tidak tutup, takutnya kunjungan membeludak ke Pantai Kelating. Jadi kami tutup agar sama-sama bisa mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Menurut Dewa Maharjana, kunjungan ke Pantai Kelating di hari biasa memang tidak ramai. Kunjungan baru ramai pada saat akhir pekan ditambah dengan kunjungan masyarakat yang ramai bermain layang-layang. “Kalau akhir pekan, kunjungan bisa sampai 100 orang,” tambah Dewa Maharjana.

Untuk saat ini sebagai pengawasan, pihaknya akan melibatkan Satgas Gotong Royong stand by di pintu masuk pantai untuk mencegah masyarakat berkunjung. “Kami sudah mulai arahkan pecalang ikut mengawasi di pintu masuk pantai,” tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada, mengatakan penutupan tersebut merupakan keputusan dari pihak pengelola DTW maupun desa adat setempat dalam menindaklanjuti surat edaran (SE) yang dikeluarkan sebelumnya. “Ini sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Sukanada.

Dijelaskannya, selain 3 pantai yang diputuskan tutup sementara, DTW Alas Kedaton juga melakukan penutupan sementara dimulai sejak Umanis Galungan, Kamis (17/9). Penutupan sementara dilakukan melihat kondisi pasca Hari Raya Galungan yang biasanya pengunjung membeludak, sehingga oleh pihak pengelola dilakukan penutupan sementara.

“Penutupan ini merupakan usulan dari pengelola objek atau pihak desa setempat, karena melihat situasi dan kondisi. Sebab, mereka yang paham dengan kondisi di masing-masing objek tersebut,” tutur Sukanada.

Sukanada menambahkan, untuk pembukaan kembali DTW Alas Kedaton akan dikoordinasikan lebih lanjut. Namun pihaknya memastikan, jika sepanjang pengelola objek tersebut siap dan protokol kesehatan bisa diterapkan secara maksimal, maka pihaknya mempersilakan untuk kembali buka. Hal sama juga berlaku pada objek wisata pantai yang tutup. Objek-objek wisata tersebut dipersilakan buka, apabila sudah siap secara maksimal menerapkan protokol kesehatan Covid-19. *des

Komentar