nusabali

Patuhi Prokes, Pamedek di Pura Pulaki Jaga Jarak dan Bergiliran

  • www.nusabali.com-patuhi-prokes-pamedek-di-pura-pulaki-jaga-jarak-dan-bergiliran

Bukan hanya protokol masker, cuci tangan dan jaga jarak. Namun pamedek harus sabar antre tunggu giliran.

SINGARAJA, NusaBali
Persembahyangan Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dungulan dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat. Seperti yang terlihat di Pura Pulaki, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu (16/9).

Pamedek yang melakukan persembahyangan di dalam areal pura harus tertib dan wajib menerapkan prokes dengan menjaga jarak aman antar pamedek sekitar 1,5 meter. Ritual persembahyangan pun diikuti dengan menggunakan masker. Sebelum masuk,mereka diwajibkannya mencuci tangan dan melewati cek suhu tubuh di pintu masuk.

Pamedek yang masuk untuk berdoa pun dibatasi hanya 50 orang saja. Setelah itu dapat bergantian untuk masuk ke areal pura. Agar tidak terjadi kerumunan saat antre masuk pura diatur dengan baik oleh petugas jaga. Kegiatan persembahyangan di Pura Pulaki dijaga oleh pecalang, polisi dan muspika Kecamatan Gerokgak.

Kelian Pangempon Pura Agung Pulaki I Nyoman Bagiarta menyebutkan, semua pamedek sudah memahami penerapan prokes tersebut saat melakukan persembahyangan. Pamedek sudah sadar bagaimana menjaga jarak aman di dalam pura saat persembahyangan. Juga tidak melakukan kontak fisik dengan pamedek lainnya. Hal ini memudahkan pihaknya untuk mengatur dan mengawasi.

Ia mengatakan, aturan ini dibuat untuk mencegah klaster penularan Covid-19 di pura persembahyangan. "Agar mereka (pamedek) lebih tertib selain memasang tanda silang merah jaga jarak aman. Kami juga batasi para pamedek yang masuk areal Pura Pulaki dengan batasan maksimal 50 orang. Itu sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali, PHDI dan MDA yang mengatur protokol kesehatan saat melakukan upacara dan persembahyangan," bebernya.

Disebutkannya, Hari Raya Galungan kali ini merupakan momentum untuk menumbuhkan kesadaran umat. "Momentum Hari Suci Galungan ini semoga menjadi kesadaran kita semua. Untuk selalu memohon kepada beliau Tuhan Yang Maha Esa. Agar dapat diberikan ketenangan menghadapi musibah saat ini. Sekaligus meminta wabah ini segera berlalu," tandas Nyoman Bagiarta.*cr75

Komentar