nusabali

Tangga Sempit, Jenazah Dikerek dari Lantai II

Evakuasi Pria Medan yang Tewas di Kamar Kos

  • www.nusabali.com-tangga-sempit-jenazah-dikerek-dari-lantai-ii

"Sebelum meninggal, korban diketahui sakit sesak napas dan demam. Sempat dirawat di rumah sakit, pada Selasa (15/9). Keesokan malamnya korban ditemukan meninggal di dalam kamarnya seorang diri,"

DENPASAR, NusaBali

Evakuasi jasad, Wardhi, 47, yang ditemukan tewas di lantai II kamar kosnya  di Jalan Pesonaku l Nomor 39 Pedungan, Denpasar Selatan pada Rabu (16/9) pukul 21.00 Wita berjalan dramatis. Karena tangga kos sempit, jenazah pria asal Medan, Sumatera Utara ini terpaksa diturunkan dari lantai II dengan cara dikerek menggunakan tali.

Petugas yang menggunakan pakaian APD lengkap ini awalnya akan membawa jasad melalui tangga menuju lantai I. Namun karena kondisi tangga yang sempit, jasad Wardhi tidak bisa diturunkan. Petugas akhirnya menurunkan jasad dengan cara dikerek dari lantai II menuju lantai I menggunakan tali.

"Jasad korban ditangani dengan protokol Covid-19. Korban diturunkan dari lantai II oleh Tim SAR Brimob Polda Bali karena tangga akses turun sesak," ujar Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya.

Sehari sebelum ditemukan tak bernyawa dalam kamar kondisi terkunci di dalam, korban diketahui menderita sakit sesak napas dan demam.

Peristiwa tewasnya pria asal Medan ini membuat penghuni kos yang lain geger. Diketahui korban tinggal seorang diri di kamar kos tersebut. Sementara istri dan keluarga lainnya tinggal di Medan.

Kompol I Nyoman Wirajaya mengungkapkan korban diketahui meninggal dunia oleh adik kandungnya, Jenti, 45 saat mengunjunginya, pada Rabu (16/9) malam. Pada saat tiba di kos korban, Jenti tidak bisa masuk ke dalam kamar. Padahal diketahui saat itu korban sakit dan tidak bisa ke luar rumah.

"Sebelum ditemukan meninggal dunia korban ini diketahui sakit sesak napas dan demam. Sempat dirawat di rumah sakit, pada Selasa (15/9). Keesokan malamnya korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya seorang diri," ungkap Kompol Wirajaya.

Jenti datang ke kos korban bersama suaminya, Sukri, 56. Keduanya datang ke kos korban setelah menerima telepon dari istri korban bernama Tina. Diketahui pada malam itu istri korban menelpon korban, tapi tidak mendapat respons. Akhirnya istri korban minta bantuan kepada Jenti untuk datang ke kos korban.

Menerima telepon dari istri korban, Jenti bersama Sukri suaminya datang ke kos korban. Setibanya di sana mereka menemukan pintu kamar korban dalam keadaan terkunci dari dalam. Beberapa kali diketuk dan dipanggil tapi tidak ada respons.

"Karena tak ada respons kemudian Jenti bersama suaminya minta tolong ke tetangga agar masuk lewat jendela. Setelah pintu bisa dibuka dari dalam saksi melihat korban sudah meninggal tergeletak di lantai," tutur Kompol Wirajaya.

Mengetahui korban tewas, Jenti bersama suaminya lapor ke Polsek Denpasar Selatan. Menerima laporan itu, Tim Inafis Polresta Denpasar mendatangi lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan luar polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan ada tubuh korban.

Pada saat ditemukan jasad korban posisi tidur miring di lantai. Kaki kanan tekuk dan kepala mengarah ke selatan. Korban tidak memakai baju dan hanya memakai celana pendek. Di TKP juga ditemukan obat-obatan.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan di lokasi TKP, pukul 03.40 Wita jasad korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar. *pol

Komentar