nusabali

TNBB Siagakan Tim Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

  • www.nusabali.com-tnbb-siagakan-tim-penanggulangan-kebakaran-hutan-dan-lahan

Tim ini dibekali dengan kemampuan mencegah dan menanggulangi karhutla melalui sosialisasi serta simulasi.

SINGARAJA, NusaBali

Bali akan memasuki musim kemarau hingga rentan memancing kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menyikapi musim itu, Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) menyiagakan Tim Penanggulangan Karhutla. Sejumlah petugas dan mobil pemadam kebakaran disiagakan di wilayah TNBB yang merupakan salah satu daerah rawan karhutla di Provinsi Bali.

Kepala Balai TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan mengungkapkan, ada sedikitnya 50 petugas yang dikerahkan dalam tim ini. Petugas ditunjang 2 mobil pemadam kebakaran, 1 tangki mobil air, 2 buah mobil yang siap digunakan untuk patroli dan 5 buah sepeda yang telah disiapkan.

Simulasi penanganan karhutla dilangsungkan di Pahlengkong Desa Pejarakan baru-baru ini, dengan melibatkan Polisi Hutan TNBB, UPTD KPH Bali Utara, Kelompok Masyarakat Peduli Api (KMPA), Kelompok Masyarakat Mitra Polhut (KMMP) TNBB, Area Manager Hotel Plataran Menjangan, Camat Gerokgak, dan warga desa yang bermukim di daerah penyangga TNBB.

Dalam simulasi tersebut memperagakan sejumlah cara mengantisipasi dan menangani karhutla. Di antaranya melakukan patroli oleh tim ke seluruh wilayah yang dianggap rawan terjadi kebakaran. Kemudian pemasangan spanduk di beberapa titik mengenai larangan membakar sesuatu di wilayah hutan dan lahan. Serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar di hutan dan lahan.

Aksi pemadaman titik api pun diperagakan oleh petugas khusus pemadam kebakaran dalam simulasi tersebut. Setelah aksi pemadaman berakhir dilanjutkan dengan olah TKP untuk menggali informasi sejauh mana dampak kerusakan maupun penyebab terjadinya kebakaran. "Untuk menyiagakan tim kami menggelar simulasi sebagai salah satu langkah awal dan kesiapan untuk menghadapi kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah TNBB," ujar Ngurah Krisna saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (13/9).

Disebutkannya, memasuki musim panas yang berkepanjangan bisa saja dan kapan pun terjadi kebakaran di wilayah TNBB dengan luas 19.026,87 hektare ini. "Pemicu pun kebakaran beragam. Mulai dari putung rokok yang dibuang sembangan oleh masyarakat, sampah yang dibakar dan rentan gesekan antar ranting dan sisa-sisa pohon yang kondisi kering," bebernya. Krisna menyebutkan tahun lalu beberapa titik lokasi kebarakan hutan terjadi di TNBB. Yakni di blok hutan Pahlengkong Banyuwedang, blok hutan Sumberejo, blok hutan Sumberklampok, dan blok hutan Cekik.

Dia menambahkan, aparat gabungan yang bertugas tidak hanya terfokus mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan pada kawasan hutan yang berada di TNBB. Melainkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan untuk melakukan pemadaman kebakaran pada hutan produksi milik Provinsi Bali. Selain itu, petugas ini juga disiapkan untuk menyuplai air bersih bagi satwa penghuni TNBB.

"Kami minta juga petugas gabungan ini untuk mensuplai air bersih. Dengan mengisi bak-bak penampung air atau kubangan air yang biasanya tempat air minum bagi satwa di TNBB. Mengingat musim panas potensi kesulitan air bersih untuk minum satwa juga akan terjadi. Kemudian pengaruhnya pada kelangsungan kehidupan satwa," tutup Ngurah Krisna. *cr75

Komentar