nusabali

Tim PPPUD Universitas Udayana Lakukan Pendampingan di Desa Karya Sari

  • www.nusabali.com-tim-pppud-universitas-udayana-lakukan-pendampingan-di-desa-karya-sari

DENPASAR, NusaBali
Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan, Tabanan dikenal sebagai penghasil gula aren. Gula aren Desa Karya Sari dan Belimbing selalu dicari oleh konsumen gula aren karena dikenal kualitasnya baik dan masih asli.

Tetapi pendapatan dari gula aren belum memberikan keuntungan yang signifikan kepada petani penderes maupun pengolah gula aren.

Hal ini mendorong dosen-dosen pengabdi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana melakukan pendampingan untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah pupuan ini melalui Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Gula Aren dari Ristek-Brin.

Ketua Tim PPPUD, Ida Ayu Listia Dewi menyebutkan bahwa salah satu materi pendampingan adalah standarisasi produk, baik menyangkut ukuran, warna, kualiatas serta pengemasan yang lebih menarik sesuai dengan minat pasar atau market oriented. Lebih lanjut dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Unud ini menambahkan bahwa beberapa masyarakat di Desa Karya Sari yang merupakan petani penderes nira membentuk kelompok usaha bersama untuk memproduksi nira Aren menjadi gula Aren.

"Kelompok ini diberi nama Kelompok Usaha Bersama Mutiara Merah. Selama ini kualitas dan kapasitas produk gula aren yang dihasilkan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mutiara Merah masih beragam, tergantung dari kualitas bahan baku nira yang diperoleh. Nira yang dihasilkan petani penderes dimasak sendiri di masing-masing rumah tangga petani dengan kapasitas produksi gula Aren rata-rata 3-5 kg/petani/hari," jelasnya.

Proses produksi yang dilakukan masih secara tradisional. Produk yang dihasilkan hampir 98 persen adalah gula aren cetak dengan ukuran yang tidak seragam tergantung ukuran alat cetaknya, karena cetakan yang digunakan adalah tempurung kelapa. Proses produksinya dilakukan secara intermitten/terputus-putus. Penjualan produk gula aren yang dilakukan oleh KUB Metiara Merah menggunakan bantuan pengepul dan ada beberapa langsung ke warung-warung terdekat.

Listia Dewi menambahkan, kondisi KUB Mutiara Merah saat ini masih membutuhkan penguatan-penguatan untuk menciptakan daya saing yang baik bagi usahanya. Untuk itu kegiatan PPPUD di tahun pertama ini kami mulai dari perbaikan kualitas produksi, baik ukuran maupun kualitasnya, warna, kekerasan, dan kemasan produk.

Selain itu juga diberikan peralatan/mesin untuk perbaikan kualitas produksi seperti cetakan dari kayu untuk menjaga keseragaman produk dengan tampilan yang lebih menarik dan rancang bangun pengolahan gula aren secara otomatis dengan tenaga listrik. "Dibidang manajemen, dilakukan pelatihan penentuan harga pokok produksi untuk menentukan harga jual per unit produk gula aren yang diproduksi serta kemitraan pemasaran dengan Perusahan Daerah Dharma Santika," imbuhnya.

Sementara Ketua KUB Mutiara Merah Bapak Riada sangat menyambut baik program kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan PPPUD Gula Aren. “Kami sangat bersyukur dan berterimakasih dengan segala bantuan yang diberikan baik dalam bentuk peralatan produksi dan juga bantuan penyediaan pasar bagi produk yang kami hasilkan. Produk yang kami hasilkan saat ini dengan bentuk dan kemasan baru memperoleh harga jual yang lebih baik daripada sebelumnya," ujarnya.

Dia berharapan kegiatan PPPUD Gula Aren tidak berhenti di tahun ini. Pihaknya juga mengharapkan pembinaan dalam pembuatan gula semut dan penyediaan pasar hasil olahan gula semut.

Sementara itu, Perbekel Desa Karya Sari I Nyoman Wiranata mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim PPPUD LPPM Unud yang telah melakukan pendampingan untuk mengangkat produk unggulan Desa karya sari, dan berharap program ini dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.*mis

Komentar