nusabali

Bandara Ngurah Rai Jadi Percontohan SCI

  • www.nusabali.com-bandara-ngurah-rai-jadi-percontohan-sci

MANGUPURA, NusaBali
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, akan menjadi percontohan terkait penerapan pedoman inisiasi koridor sehat atau Safe Corridor Initiative (SCI).

Penerapan ini berkat kerjasama Angkasa Pura I dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) yang berbasis di Korea Selatan. Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, menerangkan penerapan SCI di Bandara I Ngurah Rai setelah PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng Incheon International Airport Corporation (IIAC) yang berbasis di Korea Selatan untuk menjajaki kerja sama terkait SCI. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan pada Kamis (10/9).

“Melalui kerja sama ini, kami berupaya meyakinkan dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat, baik dari dalam dan luar negeri, untuk kembali melakukan perjalanan udara dengan rasa aman dan nyaman di masa adaptasi kebiasaan baru ini, sehingga nantinya diharapkan dapat kembali meningkatkan pariwisata dan roda perekonomian,” ungkap Faik Fahmi.

Dengan adanya kerjasama ini, pihaknya mengaku bangga karena rekan dalam kerjasama adalah pihak Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan yang merupakan salah satu bandara berkelas dunia yang menjadi acuan best practice dalam memastikan dan mengukur penerapan protokol kesehatan di masa pandemi ini. Apalagi, Bandara Incheon merupakan bandara pertama di dunia yang mendapatkan akreditasi kesehatan bandara dari Airport Council International.

“Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan salah satu bandara terbesar di Indonesia dan paling banyak dikunjungi oleh turis Korea. Bandara Ngurah Rai dipilih sebagai bandara pertama untuk implementasi program SCI. Kami harap kerja sama ini dapat berkontribusi terhadap pemulihan trafik penumpang dan memperkuat kemitraan antara Angkasa Pura I dan IIAC,” bebernya Faik Fahmi.

Dijelaskannya, SCI merupakan aliansi para pengelola bandara yang diinisiasi IIAC di mana akan menjaga keandalan operasional bandara melalui penerapan sejumlah kriteria kesehatan dan keamanan. SCI bertujuan untuk membantu pemulihan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara, dan membangkitkan kembali industri aviasi dengan menjaga kenyamanan psikologis dan membangun persepsi positif pengguna jasa bandara mengenai aktivitas transportasi udara. “Pada kerja sama ini, Angkasa Pura I dan IIAC sepakat untuk menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai proyek percontohan (pilot project) penerapan Pedoman SCI (SCI Guidelines) di mana IIAC akan menilai kapabilitas pengendalian dan pencegahan penyakit menular di Bandara I Gusti Ngurah Rai berdasarkan pedoman SCI tersebut. Jika Bandara I Gusti Ngurah Rai dinilai telah sesuai dengan pedoman SCI atau daftar periksa SCI, maka kemudian IIAC akan menerbitkan Sertifikasi SCI untuk Bandara Ngurah Rai dan memberikan persetujuan untuk menjadi anggota SCI,” tutur Faik Fahmi.

Adapun pedoman SCI ini mencakup lima komponen utama yaitu manajemen inventaris, SDM terlatih, komunikasi kesehatan, pencegahan epidemi, protokol dan prosedur yang diturunkan ke dalam tiga kompetensi utama yaitu kompetensi umum, kompetensi terkait keberangkatan, dan kompetensi terkait kedatangan. Sedangkan ruang lingkup kerja sama ini yaitu pembentukan Gugus Tugas SCI, Pedoman SCI dan Daftar Periksa Manual, kunjungan tenaga ahli IIAC di Bandara I Gusti Ngurah Rai, modifikasi daftar periksa SCI, workshop SCI oleh tenaga ahli IIAC, implementasi SCI di Bandara I Gusti Ngurah Rai, inspeksi SCI oleh tenaga ahli IIAC, persetujuan SCI untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai (Sertifikasi SCI), dan deklarasi publik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai ‘Covid-19 Free Airport’,” tandas Faik Fahmi. *dar

Komentar