nusabali

Pameran Tunggal Teja Astawa 'Terbahak Kritis-Estetis' Siap Digelar

  • www.nusabali.com-pameran-tunggal-teja-astawa-terbahak-kritis-estetis-siap-digelar

DENPASAR, NusaBali.com
Setelah sebelumnya direncanakan untuk digelar dalam perhelatan akbar di Jakarta pada Mei 2020, kini akhirnya Pameran Tunggal Teja Astawa siap digelar pada Jumat (11/9).

Pameran bertajuk Terbahak Kritis-Estetis ini bakal diselenggarakan di Galeri Zen1 yang berlokasi di  , Pertokoan Tuban Plaza No.50, Jalan Bypass Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung dan dikuratori oleh Eddy Soetriyono.

Hal ini diungkapkan pada konferensi pers Teja Astawa dan pemilik Galeri Zen1, Nicolaus F Kuswanto. Terungkap, bahwa karena terbentur pandemi, pameran akhirnya diundur hingga waktu yang belum bisa dipastikan. Hal ini membuat Nico, demikian panggilan pemilik Galeri Zen1, memutar otak agar pameran tetap terselenggara. Maka, dipilihlah September ini dan persiapan intens yang dimulai sejak Juli lalu.

Pelaksanaan pameran di tengah pandemi berarti terdapat protokol kesehatan yang diterapkan. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, penyediaan tempat mencuci tangan, mewajibkan penggunaan masker, hingga pengaturan jarak, seluruhnya akan dipandu sedemikian rupa. Pengunjung yang masuk galeri juga akan dibatasi per 15 orang dan sisanya dapat menunggu di tempat yang sudah disediakan. “Saya ingin mencoba menjadi bagian bahwa kita galeri, pelaku seni, bisa tetap berpameran dengan melakukan protokol-protokol yang ada,” ujar Nico.

Dalam pameran tunggal ini, Teja Astawa menampilkan belasan karya yang terbagi atas lima karya terbaru, lima karya sebelumnya, dua karya lawas sebagai penanda perjalanan karier melukis Teja Astawa, serta beberapa karya Teja dari kolektor. Ukuran karya yang ditampilkan berkisar dari 50 x 40 sentimeter hingga 180 x 300 sentimeter. “Untuk karya yang saya persiapkan untuk pameran ini, kira-kira setahun. Dan karya yang paling lama saya pamerkan tahun 2006,” ujarnya.



Seperti khas seorang Teja Astawa, karya-karya terdiri dari lukisan bergaya Kamasan dengan objek lukisan yang kontemporer atau modern. “Tema-temanya kita bikin, kayak pakem-pakemnya itu kita di luar pakem, dan saya bikin dengan simbol-simbolnya saja. Seperti simbol angin, air itu kan simbol-simbol Kamasan. Semua itu Kamasan tapi saya buat secara modern,” beber Teja Astawa.

Isu-isu yang diangkat dalam lukisannya juga masih seputar fauna dan interaksinya dengan manusia. Yang membedakan, dalam karya-karya yang dipamerkannya terdahulu Teja Astawa lebih menonjolkan kesan sederhana dengan objek yang lebih besar, kini justru lebih kompleks yang didominasi oleh objek-objek kecil.

“Yang ingin saya tekankan, bahwa karya-karya bli Teja ini sangat mencerminkan cikal bakal budaya, yaitu awal kita melihat lukisannya kita tahu bahwa seniman ini dari Bali. Itu sangat penting buat saya, di mana Bali di mata internasional salah satu pulau yang spesial di Indonesia,” Nico selaku pemilik Galeri Zen1 menambahkan.

Direncanakan, pameran tunggal ini juga akan dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana sebagai perwakilan pemerintah. Tidak lupa juga kehadiran para seniman, kolektor, dan para penikmat seni. Pembukaan pameran akan dilakukan oleh Soemantri Widagdo, selaku Pemilik Yayasan Titian dan Titian Art Space, sekaligus kolektor seni rupa. Selain pameran tunggal Teja Astawa, pada kesempatan yang sama Galeri Zen1 juga akan meluncurkan situs resminya yakni www.galerizen1.com.*cr74

Komentar