nusabali

Film 'Memargi Antar' Raih Predikat Most Watced Film Globally

  • www.nusabali.com-film-memargi-antar-raih-predikat-most-watced-film-globally

SEMARAPURA, NusaBali
Karya sineas (pembuat film) kawula muda Klungkung berjudul ‘Memargi Antar’ berhasil menjadi film berpenonton terbanyak di 16 negara.

Film ini pun mendapatkan predikat ‘Most Watced Film Globally’ atau katagori film ditonton terbanyak secara global dalam ajang Viu Shorts Session 2. Predikat tersebut diumumkan secara virtual oleh pihak Viu Indonesia di sebuah cafetaria di Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Jumat (4/9) sore. Dalam kesempatan itu juga para sineas muda yang sebagian besar masih pelajar ini pun menerima penghargaan dari Viu Indonesia, langsung diserahkan oleh Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, saat menghadiri acara tersebut.

Penanggung jawab Komunitas Cinema Klungkung I Gusti Made Aryadi SSn MSn menyatakan, sangat mengapresiasi kegiatan maupun program dari Viu Indonesia. Karena memberikan kesempatan bagi sineas untuk berkarya dan mengasah skill mereka. "Saya berharap dengan adanya program ini mampu memberikan inspirasi kepada anak-anak muda Kota Klungkung untuk tetap semangat dan terus berkarya," ujar Gusti Aryadi.

Film ‘Memargi Antar’  ini sudah dilaunching secara virtual bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Kamis (23/7) lalu. Film ini diputar pada 16 negara yang ada dalam pasar Viu, yakni Indonesia, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Myanmar di Asia. Kemudian, Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan UEA di Timur Tengah, serta Afrika Selatan.

Film yang disutradarai Ni Putu Mulyani ini menceritakan kisah Putu, seorang anak perempuan Bali yang tidak dipedulikan oleh ayahnya. Sang ayah sibuk dengan pacar barunya. Hal tersebut membuat Putu ingin bertemu ibunya yang sudah lama meninggal. Agar bisa bertemu dan tinggal selamanya dengan ibunya, Putu terpikir untuk melanggar salah satu pantangan ritual Hindu Bali yakni Mapandes.

Gusti Aryadi juga menyebut dalam tradisi ritual ini, saat Mapandes tak boleh memejamkan mata. Namun ketika Putu ikut Mapandes, dia malah memejamkan kedua matanya. Mitos ‘dilarang pejamkan mata saat Mapandes’ itu diketahui dari cerita pamannya.

Saat memejamkan mata itu lah, Putu saat malam melihat sosok sang ayah sedang mengangkat teleponnya. Saat itu pula, Putu kesal karena sang ayah tak mau hadir menyaksikan dirinya Mapandes. "Nah, saat pejamkan mata itu juga Putu melihat semacam siluet menuju matahari terbenam. Tak pasti dijelaskan, apakah terbenam berarti kematian atau apa. Di sanalah pemaknaan dari Memargi Antar (kepergian yang sempurna) itu,’’ jelasnya.

Salah seorang crew film ‘Memargi Antar’, I Kadek Indra Loka mengaku tidak menyangka kalau film pendek yang digarap bersama dengan teman-temannya itu, berhasil menjadi film yang paling banyak ditonton di 16 negara. "Kami merasa sangat bangga, film pendek ini kami dikerjakan dengan semangat dan kerja keras," ujar Kadek Indra, sekaligus mewakili Sutradara film, Ni Putu Mulyani yang berhalangan hadir dalam acara tersebut.

Kadek Indra juga mengucapkan terima kasih kepada Viu Indonesia, Pemkab Klungkung yang sudah mendukung film ini serta semua pihak yang sudah memberikan dukungan moril dan materiil. Kadek Indra mengaku akan terus berkarya untuk kemajuan film Indonesia

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengapresiasi kerja keras kru film ‘Memargi Antar’ hingga berhasil menyandang predikat ditonton paling banyak di 16 negara. "Kami akan terus mendorong kru dan generasi muda Klungkung untuk terus berkarya, sehingga menghasilkan sesuatu yang positif. Saya atas nama Pemkab Klungkung juga menyampaikan terima kasih karena sudah membawa nama Klungkung dalam ajang ini,” ujarnya. *wan

Komentar