nusabali

Ikan Cupang Dicari dan Diminati saat Pandemi Covid-19

  • www.nusabali.com-ikan-cupang-dicari-dan-diminati-saat-pandemi-covid-19

Bukan hanya penghobi, namun komunitas penggemar ikan cupang pun bermunculan di Denpasar.

DENPASAR, NusaBali.com
Ikan cupang yang dulunya dipiara hanya sebagai hobi, kini mulai kelihatan prospek bisnisnya. Apalagi selama pandemi yang mengharuskan masyarakat lebih sering di rumah saja, membuat ikan cupang kini jadi ‘mainan’ yang diminati dan dicari oleh masyarakat.

Seorang penjual ikan cupang yang sudah cukup lama ‘bermain’ dalam bidang ini, Riky Sambora, menyebut prospek bisnis yang bagus. Ia sendiri berjualan ikan cupang di kediamannya yang berada di Jalan Jayagiri XXII Nomor 7 Denpasar. “Ikan cupang adalah healing place dan menjadikan hobi serta bertemu komunitas baru,” kata Riky.

Melihat prospek yang cukup menjanjikan ini, Riky mulai mengajak dan mengumpulkan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama pada ikan cupang untuk membuat komunitas. Pria yang juga memiliki budidaya ikan cupang di Malang Jawa Timur  ini berharap semakin banyak masyarakat teredukasi akan ikan cupang yang bukan hanya ‘mainan’ bagi anak-anak kecil.


Ikan mungil yang memiliki corak warna indah ini ternyata cukup mudah perawatan dan penanganannya. Apalagi kini mulai banyak seller dan penggemar ikan yang bernama latin Betta sp bergabung bersama dalam sebuah komunitas.

I Made Suwardika, salah seorang pegiat komunitas ikan cupang yang bernama Cyber Betta Bali menceritakan awal mula terbentuknya komunitas ini. “Awal mula bisa terbentuk karena kita para pecinta ikan cupang, terus kebetulan kita jadi punya banyak teman dan ternyata sejalan yaitu memajukan ikan cupang khas Bali bahkan Indonesia,” tuturnya saat ditemui di basecamp komunitas yang berlokasi di Jalan Merpati Gang Jalak Bali nomor 16 Denpasar.

Tidak jauh berbeda, Made Gede Satria Dwi Atmara dan Gusti Bagus Dwi Agusta Saputra yang tergabung dalam komunitas Royal Team. Satria menuturkan ia juga memulai dari mengoleksi ikan cupang secara pribadi kemudian mencoba menjualkan dan ternyata laku. Sejak saat itu ia mulai mencari dalam jumlah yang lebih besar dan mulai bertemu dengan rekan-rekan penjual lainnya. “Kita sering kumpul, terus kepikiran kenapa gak buat tim saja, jadilah tim ini terbentuk,” ceritanya.


Di sisi lain, merebaknya wabah Covid menjadi salah satu alasan utama, kolektor ikan cupang semakin mendalami hobi ini. “Jujur awalnya cuma iseng aja karena bingung juga mau ngapain, akhirnya lihat banyak teman-teman main cupang. Lama-lama jadi ‘ketagihan’. Mulai coba cari tau bagaimana caranya dapat ikan cupang dengan harga murah tapi kelas mewah. Lihat kontaknya via ig dan diajak join,” tutur Gusti. 

Penerimaan yang baik dan sharing ilmu tentang perawatan ikan cupang membuat pria yang kerap disapa Gung Wik ini merasa senang bisa tergabung dalam komunitas Royal Team. “Harganya jadinya dapat yang lebih murah juga,” imbuhnya lagi dengan semangat.

Kedua komunitas tersebut pun memiliki cara unik dalam pengembangan ataupun penjualan ikan cupang. Mereka menggunakan platform media sosial untuk promosi dan berjualan. Bahkan terkadang mereka memberikan giveaway agar ikan cupang bisa semakin diminati.

Tidak hanya itu, komunitas yang terbentuk saat ini juga memiliki kegiatan yang berdampak baik bagi masyarakat luas. Cyber dan Royal Betta Team berencana melakukan pameran dan aksi sosial bagi panti asuhan dan orang yang membutuhkan.

Jika orang awam ingin ikut bergabung, mereka akan dengan senang hati menerima. Tentunya dengan komitmen ingin mengembangkan ikan cupang secara lebih luas lagi. Apalagi, ikan cupang bisa menjadi kegemaran siapa saja. Anak-anak, pria, wanita, bahkan keluarga, semua bisa suka dan merawat ikan cupang.*cla

Komentar