nusabali

Aries Sujati Siap Kawal Pelestarian Warisan Budaya di Buleleng

  • www.nusabali.com-aries-sujati-siap-kawal-pelestarian-warisan-budaya-di-buleleng

Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemkab Buleleng telah mengatur dengan baik melalui Peraturan Daerah (Perda) untuk menjaga kelestarian budaya yang dimiliki.

SINGARAJA, NusaBali

Kabupaten Buleleng yang sangat kaya dengan potensi bidang seni budaya dan sastra terus didorong untuk melakukan pelestarian. Salah satunya keberadaan lontar di Museum Gedong Kirtya Buleleng yang saat ini masih terjaga dengan baik dan dicanangkan sebagai rujukan pemikir Bali hingga dunia. Anggota Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Ayu Aries Sujati, menyatakan diri siap mengawal pelestarian warisan budaya di Buleleng.

Hal tersebut diungkapkan Aries Sujati saat menjadi pembicara di webinar yang diselenggarakan Pemkab Buleleng bersama STAHN Mpu Kuturan bertajuk ‘Koleksi Lontar Gedong Kirtya sebagai Rujukan Para Pemikir Bali dan Dunia’, Kamis (3/9) sore. Sebagai anggota dewan yang membidangi persoalan budaya, Aries Sujati mengaku bertanggungjawab dan tergerak hatinya  ikut serta dalam upaya pemajuan budaya, yang salah satunya menyangkut pelestarian.

Sejauh ini menurutnya, Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemkab Buleleng telah mengatur dengan baik melalui Peraturan Daerah (Perda) untuk menjaga kelestarian budaya yang dimiliki. Seperti misalnya Perda Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Perda ini pun kemudian memayungi ratusan penyuluh bahasa Bali yang ditugaskan di masing-masing desa di Bali untuk pelestarian bahasa Bali sebagai bahasa ibu.

“Keputusan pembuatan Perda oleh Pemerintah sudah bagus sekali untuk pijakan mempertahankan dan melestariakan bahasa kebanggaan kita, bahasa Bali, termasuk di dalamnya inventarisir dan konservasi lontar di Bali. Saya selaku legislatif yang membidangi, tentu mendukung terus dan mendorong upaya pelestarian ini,” ungkap dia.

Khusus Pemkab Buleleng dengan keberadaan Meseum Gedong Kirtya yang menyimpan ribuan lontar berumur ratusan tahun, juga diharapkan tetap dilakukan perawatan dan juga alih aksara dan bahasa. Sehingga rancangan menjadikan koleksi lontar Gedong Kirtya sebagai rujukan para pemikir Bali dan dunia, dapat mudah dipahami oleh pengunjung yang datang untuk mencari referensi. “Jika ini terus dilestarikan, baik itu penerjemahan lontar ke bahasa latin, kemudian ke bahasa Indonesia tentu ilmu dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” imbuh Aries Sujati.

Sementara itu di akhir pemaparannya, Aries Sujati mengingatkan bahwa pelestarian budaya tak kalah pentingnya dengan pembangunan yang bersifat fisik. Menurut istri Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana ini, budaya wajib dipertahankan sebagai identitas dan karakter sebuah daerah. Terlebih yang menyangkut tentang sastra dan catatan yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan pada penerusnya di masa mendatang. *k23

Komentar