nusabali

Kurang Rp 9 M, Gedung BCC Belum Bisa Beroperasi

  • www.nusabali.com-kurang-rp-9-m-gedung-bcc-belum-bisa-beroperasi

Karena pandemi Covid-19, anggaran yang sebelumnya sudah terpasang tak dapat direalisasikan karena kena refocusing.

SINGARAJA, NusaBali

Gedung Buleleng Command Centre (BCC) yang sudah berdiri di sebelah barat gedung Lobi Kantor Bupati Buleleng belum dapat beroperasi. Bangunan yang ditargetkan menjadi pusat data dan teknologi seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) lingkup Pemkab Buleleng masih kekurangan  anggaran Rp 9 miliar untuk pengisian interior dan teknologi.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Kominfo-Santi) Buleleng I Ketut Suweca, Kamis (3/9), menerangkan jika pembangunan gedung BCC itu memang dilakukan secara bertahap. Proyek pembangunan gedung di atas tanah seluas 4,5 are itu dengan anggaran Rp 3,94 miliar sudah rampung di akhir 2019 lalu. Rencananya tahun 2020, akan dilanjutkan dengan proses finishing interior senilai Rp 2,5 miliar.

Namun karena pandemi Covid-19, anggaran yang sebelumnya sudah terpasang tak dapat direalisasikan karena kena refocusing. “Bisa dioperasikan jika sudah tuntas interior dan juga teknologinya, total anggaran yang masih diperlukan sekitar Rp 9 miliar, Rp 2,5 miliar untuk interior dan Rp 6,5 miliar untuk teknologinya,” ucap Suweca.

Dia juga mengatakan gedung BCC baru dapat dimanfaatkan seperti target awal jika sudah terpenuhi teknologi. Kadis Suweca pun tak dapat memastikan kapan gedung BCC ini dapat dituntaskan. “Interior saja tidak cukup finishing di dalam, teknologi belum tergantung anggarannya.  Kalau baru interior paling pakai bekerja staf kami, untuk pemanfaatan teknologinya belum bisa,” jelasnya.

Dinas Kominfo-Santi disebut Suweca pun tak akan memaksakan dan mengejar target seperti di awal pembangunan gedung, mengingat kondisi pandemi saat ini yang sedikit menyulitkan keuangan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Meski demikian, mimpi membiliki gedung BCC tetap menjadi target jangka menengah Pemkab Buleleng dalam mempermudah akses informasi antara pemangku kepentingan dengan seluruh OPD.

BCC sebagai pusat data dan teknologi akan menyatukan seluruh data di masing-masing OPD. Selain itu gedung berlantai dua ini akan dijadikan tempat penyimpanan seluruh server yang selama ini dipakai dalam operasional puluhan aplikasi di lembaga dan instansi pemerintahan. Pemenuhan teknologi terbarukan juga disebut Suweca mengarah kepada digitalisasi termasuk surat-surat resmi yang masih menggunakan kertas diarahkan ke surat elektronik sehingga lebih efisien, efektif, akuntalitas dan cepat.

“Kalau pimpinan memerlukan data satu hal di salah satu OPD, dapat diakses di BCC per detik itu langsung bisa dengan satu titik akses informasi, kecuali yang memang data rahasia,” jelas dia. Sejauh ini Dinas Kominfo-Santi juga telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoperasikan dan mengawasi teknologi di BCC. Belasan sarjana komputer sudah dipegang dan juga lima orang programmer yang memang membidangi pengembangan aplikasi di bawah pendampingan dan perencanaan Dinas Kominfo-Santi.*k23

Komentar