Ketersediaan Pupuk NPK di Tabanan Menipis

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan I Gusti Putu Wiadnyana, menjelaskan Dinas Pertanian Tabanan sudah mengajukan penambahan pupuk khusus NPK ke Pemprov Bali. “Jumlah pupuk yang diajukan sebanyak 7.167,61 ton,” ungkapnya, Selasa (1/9).

Kata Wiadnyana, ketersediaan pupuk NPK menipis karena memang realisasinya dari pusat sedikit. Dari yang diusulkan lewat elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) sebanyak 12.517,61 ton hanya dialokasikan sebanyak 5.350,00 ton.

Sedangkan realisasinya per 24 Agustus sudah sekitar 4.913,40 ton. “Petani sekarang sudah mulai menggunakan pupuk berimbang seiring dengan produktifitas hasil panen padi yang meningkat. Jadi petani tidak hanya menggunakan pupuk Urea saja,” beber Wiadnyana.

Dengan kondisi tersebut, Wiadnyana berharap usulan tambahan pupuk NPK bisa terealisasi segera. Mengingat di Tabanan musim tanam akan berlangsung pada Oktober, November, Desember. Jika hanya mengandalkan sisanya sebanyak 436,60 ton tersebut, otomatis tidak akan cukup. “Sisa 436 ton ini tidak sampai akhir September sudah habis,” jelasnya.

Menurut Wiadnyana, Dinas Pertanian Tabanan juga menambah alokasi pupuk Urea dan pupuk SP36. Jumlah pupuk Urea yang diusulkan sebanyak 2.761,40 ton. Ini karena dari yang diusulkan lewat e-RDKK sebanyak 10.701,40 ton, namun alokasi yang diberikan hanya 7.940 ton. Sementara penyaluran untuk pupuk Urea sudah mencapai 5.742,45 ton.

Hal yang sama juga terjadi pada pupuk SP36. Dinas Pertanian sudah mengajukan sebanyak 5,72 ton. “Masing-masin jenis pupuk ini sangat dibutuhkan seiring dengan kesadaran di tingkat petani yang sudah menggunakan pupuk secara berimbang,” tegasnya.

Sementara itu prediksi luasan tanam padi di Kabupaten Tabanan untuk masa tanam ke-3 berpotensi mencapai 14 – 15 ribu hektare. *des