nusabali

Sempat Terkendala Pandemi, Album Kompilasi ‘Dewi Laksmi’ Akhirnya Dilaunching

  • www.nusabali.com-sempat-terkendala-pandemi-album-kompilasi-dewi-laksmi-akhirnya-dilaunching

DENPASAR, NusaBali
Yayasan Shymphony Kasih Denpasar melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pondok Seni 36 baru saja melaunching album kompilasi berjudul ‘Dewi Laksmi’ di Sasana Budaya, Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Minggu (30/8).

Album kompilasi ini menampilkan sebanyak 12 anak-anak, remaja, hingga dewasa yang tergabung dalam Generasi Muda Bali (GMB).

Sebenarnya soft launching album kompilasi ‘Dewi Laksmi’ ini telah dilangsungkan pada 31 Mei 2020. Namun karena situasi pandemi covid-19, launching perdana baru terlaksana beberapa hari lalu. Launching ini menjadi penyemangat anak-anak GMB dalam berkarya. Istimewanya, launching turut dihadiri oleh Sekretaris Disdikpora Kota Denpasar, Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang sekaligus membuka secara resmi launching tersebut.



Album kompilasi ‘Dewi Laksmi’ memuat sebanyak 11 lagu berbahasa Bali, Indonesia dan Inggris dengan 12 orang penyanyi. Menariknya, karya masing-masing tidak hanya dibuat dalam balutan tradisi, namun diaransemen dengan nuansa modern dan easy listening. Mereka antara lain menyanyikan lagu berjudul Dewi Laksmi (Lakshmi Amritha GMB), Tresna Asih Catur Guru (Dinda dan Tricia GMB), The Last Leaf Survived (Fiona Amelia GMB), Bajang Milenial (Dea dan Deeka GMB), Pandan Pinih Suci (Yumiko Maharani GMB), Semesta Ceria (Meisya Nariswari GMB), Putri Bulan (Bulan Manohara), Mari Bernyanyi (Wedhaswara).

Ada juga lagu Canang Sari (Yuni Ditaa), Curi-curi Pandang (Dek Wulan), dan satu lagu yang dinyanyikan bersama oleh seluruh artis GMB, berjudul Simponi Kasih. Seluruh lagu diciptakan oleh Alit Jatendra, sedangkan aransemen digarap oleh Dek Artha, Ari W, Palawara, Jimmy, Sila'a, serta videographer yang terlibat seperti Yong Sagita, Yasa Sega, Sem, dan De Drawa.

Pimpinan LKP Pondok Seni 36, Ketut Alit Jatendra mengatakan, proses menyiapkan album kompilasi ini memakan waktu selama tiga tahun. Di samping karena adanya hambatan tak terduga selama proses kreatif, pihaknya juga ingin agar karya ini dibuat dengan matang. “Album ini bertujuan untuk mewadahi anak-anak didiknya agar memiliki karya selepas menerima pelatihan di LKP Pondok Seni 36,” ujarnya.

Alit pun berharap, semoga album kompilasi Dewi Laksmi ini dapat diterima oleh pendengar di manapun. Album ini menjadi penyemangat oleh anak-anak yang tergabung dalam pelatihan di LKP Pondok seni 36, sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri dalam mengembangkan bakatnya di masa depan. “Kami berharap semoga karya anak-anak ini bisa diterima dengan baik di masyarakat,” tandas Alit Jatendra. *ind

Komentar