nusabali

Banjar Cegeng Rencana Gelar Ngaben Massal

  • www.nusabali.com-banjar-cegeng-rencana-gelar-ngaben-massal

AMLAPURA, NusaBali
Prajuru Banjar Cegeng, Desa Kertha Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem rencanakan menggelar upacara Pitra Yadnya, ngaben massal pada Anggara Wage Matal, Selasa (24/11) nanti.

Ngaben massal melibatkan lima dadia. Sebanyak 18 sawa sudah didaftarkan untuk ikut ngaben massal. Panitia ngaben massal yang juga Kelian Banjar Cegeng bersama anggota menemui Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri di kediaman bupati, Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Jumat (21/8) untuk melaporkan rencana Pitra Yadnya tersebut.

Ketut Sulendra menyampaikan, rencana awal menggelar ngaben massal pada Soma Wage Kulantir, Senin (27/7). Namun karena terjadi pandemi Covid-19 dan krama se-Banjar Cegeng menjalani karantina mandiri, maka ngaben diundur. Lima dadia yang terlibat ngaben massal yakni Dadia Arya Sri Kepakisan Nyuh Arya, Dadia Gajah Para, Dadia Pasek Tulamben, Dadia Arya Sukahet, dan Dadia Tangkas Kori Agung. Ketut Sulendra menambahkan, biaya yang dikeluarkan krama peserta ngaben massal Rp 10 juta per sawa.

Dikatakan, biaya untuk membeli seluruh perlengkapan banten saja membutuhkan dana Rp 85 juta, ditambah bangunan macan selem, singa, gajah mina, dan pengiriman seharga Rp 25 juta. Kepanitiaan yang dipimpin I Ketut Sulendra didukung Sekretaris Jro Mangku Sudiasa, penanggungjawab pendanaan I Wayan Semadiyasa. “Ini ngaben massal yang pertama digelar di Banjar Cegeng. Sebelumnya sempat direncanakan tetapi diundur karena pandemi Covid-19. Dalam ngaben nanti termasuk mengupacarai anak kelas III SD yang meninggal karena Covid-19,” jelas Ketut Sulendra, yang juga Ketua Forum Kelian Banjar Dinas se-Kecamatan Sidemen.

Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi semangat krama Banjar Cegeng hendak menggelar upacara Pitra Yadnya secara massal. "Memang cukup berat mengeluarkan biaya sebesar itu di tengah daya beli masyarakat lagi menurun. Tetapi demi membayar utang kepada sang pitara, tidak ada salahnya berupaya menggelar ngaben," kata Bupati Mas Sumatri. Ditegaskan, melaksanakan ngaben merupakan tanggungjawab pretisentana (keturunan) kepada leluhur agar rohnya kembali bersih. *k16

Komentar