nusabali

OC, Dua Korban Tewas di Tempat

Kecelakaan Maut di Depan Pura Panti Bendesa Manik Mas, Sukawati

  • www.nusabali.com-oc-dua-korban-tewas-di-tempat

"Ini cerita yang tyang ceritakan kembali. Konon, orang-orang sering melihat lokasi ini perempatan Agung. Sering melihat yang aneh-aneh,"

GIANYAR, NusaBali
Kecelakaan lalu lintas maut yang merenggut dua korban jiwa terjadi di Jalan Raya Banjar Kutri, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Jumat (21/8) sekitar pukul 04.30 Wita. Motor Yamaha Vixion DK 2224 KAK yang dikendarai Dolo Raja, 40, dengan membonceng Nggada Wali, 33, menghantam leneng jaba sisi Pura Panti Bendesa Manik Mas. Kedua korban yang tinggal sementara di Banjar Kawan, Desa Mas, Kecamatan Ubud ini pun terpental bersama sepeda motornya dan tewas di TKP.

Informasi dihimpun, mulanya sepeda motor Yamaha Vixion DK 2224 KAK ini datang dari arah selatan (Patung Barong) menuju utara. Kondisi jalan merupakan tikungan datar. Setibanya di TKP, pengemudi Dolo Raja diduga tidak bisa menguasai kendaraanya atau out of control (OC) sehingga menabrak leneng Pura Panti Bendesa Manik Mas yang berada disebelah timur jalan. Suara tabrakan yang cukup keras sampai membangunkan warga sekitar. Kemudian menghubungi Polsek Sukawati untuk melakukan evakuasi. Berselang beberapa menit, polisi bersama tim medis dari RS Ganesha tiba di TKP. Selanjutnya kedua korban dibawa ke RSU Ganesa di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati.

Akibat kecelakaan itu, pengemudi Dolo Raja mengalami luka dalam dan dinyatakan meninggal dunia di TKP. Begitu pula yang dibonceng, Nggada Wali mengalami luka dalam. Keluar darah segar dari telinga, meninggal dunia di TKP. Sedangkan sepeda motor Yamaha Vixion DK 2224 KAK rusak berat dengan stang bengkok, lampu depan pecah, sayap depan lecet, sayap samping kanan lepas, knalpot lepas.

Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Wieryawan ketika dikonfirmasi mengatakan polisi sudah menerima laporan, mendatangi dan olah TKP. Termasuk mengamankn barang bukti. "Kejadiannya masih didalami," ujaenya singkat.

Sementara itu, Kelian Adat Banjar Kutri I Made Latra mengungkapkan lokasi kejadian memang dikenal tenget (angker). "Ini cerita yang tyang ceritakan kembali. Konon, orang-orang sering melihat lokasi ini perempatan Agung. Sering melihat yang aneh-aneh," ujarnya.

Bahkan seminggu sebelumnya, juga terjadi kecelakaan lalu lintas merenggut korban nyawa. Meski lokasinya tidak sama persis, menurut Made Latra sepanjang jalan umum Banjar Kutri dikenal rawan laka lantas. "Seminggu lalu agak di selatan. Korbannya dari Buduk, Badung. Info yang kami dapat dua hari lalu korbannya meninggal dunia di RS," jelasnya.

Jauh sebelumnya lagi, kecelakaan juga pernah terjadi tepat di depan Balai Banjar Kutri. "Seingat tyang memang cukup sering kejadian disini. Anehnya, semua kejadian tidak ada sampai adu jangkrik. Pasti jatuh sendiri," terangnya.

Guna menetralisir wilayah, pihaknya berencana menggelar upacara pembersihan secara niskala. Hanya saja, Made Latra wajib menyampaikan usulan tersebut terlebih dahulu pada paruman tingkat desa. "Besok upacara pecaruan akan digelar oleh pengempon pura panti. Selanjutnya untuk wewidangan Banjar Kutri, akan kami bahas dulu dengan prajuru. Karena sering kejadian," jelasnya. Upacara pembersihan niskala dirasa perlu karena kemungkinan cukup banyak ada roh-roh gentayangan di sekitar TKP. "Ada yang meyakini, roh tersebut yang menarik orang yang melintas disini. Sehingga terjadi kecelakaan. Di samping memang, mungkin ada faktor lain. Seperti orang mengantuk, mabuk atau hal-hal lain," jelasnya. *nvi

Komentar