nusabali

RSUP Sanglah Tetapkan 3 Pembaca Puisi Terbaik

  • www.nusabali.com-rsup-sanglah-tetapkan-3-pembaca-puisi-terbaik

DENPASAR, NusaBali
Memperingati 75 tahun Kemerdekaan Indonesia, RSUP Sanglah yang menyelenggarakan lomba baca puisi secara virtual telah mengumumkan pemenangnya pada Selasa (18/8).

Selain untuk memeriahkan Kemerdekaan RI, lomba ini juga menjadi suatu hiburan untuk tenaga medis maupun staf di rumah sakit yang menjadi garda terdepan dalam menangani kasus Covid-19.  

Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana MKes mengatakan, lomba baca puisi bisa menjadi semacam relaksasi buat pegawai yangg telah 6 bulan lebih merawat pasien Covid-19. Selain itu, lomba baca puisi juga untuk membangkitkan rasa nasionalisme para pegawai. Dalam suasana keterbatasan ini, lomba puisi melalui daring ini menjadi sebuah keniscayaan agar protokol kesehatan tetap terjaga.

“Tak menyangka antusias peserta bisa sebanyak 56 peserta. Ternyata potensi seni pegawai RSUP Sanglah besar juga. Semoga penjiwaan dan totalitas dalam pembacaan puisi ini juga bisa terimplementasikan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ungkap Dirut Sudana.

Lomba Baca Puisi Virtual bagi karyawan RSUP Sanglah dan residen telah dimulai sejak awal Agustus 2020 hingga pendaftarannya ditutup pada 14 Agustus 2020. Peserta yang mendaftar sebanyak 56 orang dinilai dengan 2 kategori. Kategori pertama dilihat dengan like terbanyak kepada video peserta yang tayang di YouTube, dan kategori kedua adalah penilaian oleh dewan juri. Video pembacaan puisi ini langsung dinilai oleh tiga juri berkompeten di bidang puisi seperti dr Arya Warsaba Sthiraprana Duarsa, Hartanto, dan GM Sukawidana.

Adapun penilaiannya meliputi aspek vocal, dimana yang dinilai antara lain kejelasan, artikulasi, penguasaan tempo, ritme, olah suara. Sedangkan aspek penampilan meliputi totalitas, kutuhan pendorma, aksi, gesture, mimik. Sementara aspek penghayatan antara lain keterhubungan emosi dengan puisi, konsentrasi, ekspresi.

Menurut salah satu juri, dr Ary Duarsa, setelah mencermati video peserta lomba, semua peserta telah memperlihatkan kesungguhan secara maksimal saat membaca puisi. Namun ada beberapa catatan dari para juri. Pada hakekatnya, ada beberapa metode dalam menyampaikan pesan puisi seperti baca puisi, deklamasi, musikalisasi puisi, dan lainnya. Di sisi lain, peserta rata-rata kurang memperhatikan tempo pembacaan puisi. “Ini yang nampak kurang dipahami oleh peserta lomba baca puisi, sehingga beberapa peserta tampil dengan gaya deklamasi. Peserta lomba kurang memperhatikan dalam pemenggalan kata, karena pemenggalan kata dapat menimbulkan interpretasi yang beragam terhadap puisi yang dibaca,” jelas dr Ary Duarsa.

Dari sebanyak 56 peserta yang berlomba, juri memutuskan tiga pembaca puisi terbaik antara lain dr Kadek Sri Mulyawati (Bidang Penunjang), Ni Made Rahmayani (Instalasi Rehabilitasi Medik), dan Kadek Sri Ariastini (IRNA B). *ind

Komentar