Staf UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dikarantina
AMLAPURA, NusaBali
Staf UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) Pengujian Kendaraan Bermotor Karangasem menjalani karantina mandiri bersama istri dan dua anaknya.
Staf UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor ini tiba-tiba hilang penciuman. Pemerintah Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem telah membantu bawakan sembako buat keluarga staf ini.
Koordinator Bidang Kesehatan GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Kecamatan Selat, dr I Gusti Lanang Udiana, membenarkan ada warga satu KK menjalani karantina mandiri di Desa Duda, Kecamatan Selat. Awalnya staf UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor itu mengeluhkan batuk dan pilek. Selanjutnya berobat ke Klinik Udiananda di Banjar Pesangkan, Desa Duda Timur, dididiagnose hilang penciuman sehingga disarankan menjalani karantina mandiri.
Sebab, dari gejala yang dialami mengarah ke Covid-19, walau belum pernah menjalani tes swab PCR. "Bukan karena sempat kontak erat dengan penderita positif Covid-19, tetapi gejalanya mengarah Covid-19, makanya saya sarankan menjalani karantina mandiri," kata Gusti Lanang Udiana. Jika selama 14 hari yang bersangkutan mengalami gejala berat, saat itu wajib mengikuti tes swab PCR (polymerase chain reaction). "Saya berharap selama menjalani karantina mandiri tidak memunculkan gejala berat," harap Gusti Lanang Udiana.
Di bagian lain, Perangkat Desa Duda I Nengah Suyadnya mengakui warganya menjalani karantina mandiri usai berobat ke Klinik Udiananda. "Saya sudah bawakan sembako, bersumber dari dana desa," kata I Nengah Suyadnya. Terpisah Kepada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, I Gusti Putu Mantra, membenarkan stafnya menjalani karantina mandiri. "Saya dengar staf saya itu hilang penciuman, lebih lanjut tanyakan kepada Koordinator Bidang Kesehatan GTPP Covid-19 Kecamatan Selat," pintanya.
Gusti Putu Mantra juga tidak mengetahui, di mana yang bersangkutan sempat kontak, sehingga menderita batuk, pilek dan hilang penciuman. "Staf saya itu kan bagian pelayanan, melayani setiap pemilik kendaraan yang hendak melakukan uji kir," tambah Gusti Putu Mantra. Dikatakan, petugas di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor selalu menjalankan protokol kesehatan, petugas mengenakan masker, dan jaga jarak. *k16
Koordinator Bidang Kesehatan GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Kecamatan Selat, dr I Gusti Lanang Udiana, membenarkan ada warga satu KK menjalani karantina mandiri di Desa Duda, Kecamatan Selat. Awalnya staf UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor itu mengeluhkan batuk dan pilek. Selanjutnya berobat ke Klinik Udiananda di Banjar Pesangkan, Desa Duda Timur, dididiagnose hilang penciuman sehingga disarankan menjalani karantina mandiri.
Sebab, dari gejala yang dialami mengarah ke Covid-19, walau belum pernah menjalani tes swab PCR. "Bukan karena sempat kontak erat dengan penderita positif Covid-19, tetapi gejalanya mengarah Covid-19, makanya saya sarankan menjalani karantina mandiri," kata Gusti Lanang Udiana. Jika selama 14 hari yang bersangkutan mengalami gejala berat, saat itu wajib mengikuti tes swab PCR (polymerase chain reaction). "Saya berharap selama menjalani karantina mandiri tidak memunculkan gejala berat," harap Gusti Lanang Udiana.
Di bagian lain, Perangkat Desa Duda I Nengah Suyadnya mengakui warganya menjalani karantina mandiri usai berobat ke Klinik Udiananda. "Saya sudah bawakan sembako, bersumber dari dana desa," kata I Nengah Suyadnya. Terpisah Kepada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, I Gusti Putu Mantra, membenarkan stafnya menjalani karantina mandiri. "Saya dengar staf saya itu hilang penciuman, lebih lanjut tanyakan kepada Koordinator Bidang Kesehatan GTPP Covid-19 Kecamatan Selat," pintanya.
Gusti Putu Mantra juga tidak mengetahui, di mana yang bersangkutan sempat kontak, sehingga menderita batuk, pilek dan hilang penciuman. "Staf saya itu kan bagian pelayanan, melayani setiap pemilik kendaraan yang hendak melakukan uji kir," tambah Gusti Putu Mantra. Dikatakan, petugas di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor selalu menjalankan protokol kesehatan, petugas mengenakan masker, dan jaga jarak. *k16
Komentar