nusabali

Limbah Beracun BRSU Naik 35 Persen

  • www.nusabali.com-limbah-beracun-brsu-naik-35-persen

TABANAN, NusaBali
Limbah medis B3 (barang beracun dan berbahaya) dari penanganan pasien di BRSU Tabanan, rata-rata  meningkat 35 persen selama pandemi Covid-19.

BRSU Tabanan mengklaim telah menangani limbah medis ini sesuai prosedur.  Data dari BRSU Tabanan, tahun 2020 volume sampah medis B3 di RS terbesar di Tabanan ini pada Januari mencapai 6905,15 kilogram (kg), Februari 6463,26 kg, Maret 5878,38 kg, April 5829,99 kg, Mei 6286,95 kg, Juni 7338,03 kg dan Juli 7589,86 kg.

Kepala Bidang Penunjang Non Medis BRSU Tabanan dr Dodi Setiawan mengatakan selama pandemi limbah medis meningkat 30 - 40 persen. Peningkatan ini karena sekarang perlengkapan medis utamanya tenaga medis lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi. "Kalau ditotal volume limbah medis B3 dari bulan Januari sampai Juli 2020 mencapai 42.291,62 kilogram," tegasnya.

Menurut dr Dodi penanganan limbah dilakukan secara benar sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ketentuan ini untuk menjamin pengolahan limbah yang aman bagi lingkungan, pasien, dan karyawan rumah sakit.

Sedangkan untuk pengolahan limbah cair, jelas dia,  langsung disalurkan ke dalam saluran air limbah, kemudian diolah di instalasi pengolahan air limbah sembari terus dipastikan proses IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) bekerja secara optimal. "Sistem kerja pengolahan limbai cair juga dilakukan dengan optimal. Tiap bulan dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan bakteriologis, fisika, dan kimia," tandasnya. *des

Komentar