nusabali

Peternak Sapi Diingatkan Hindari Perkawinan Sedarah

  • www.nusabali.com-peternak-sapi-diingatkan-hindari-perkawinan-sedarah

NEGARA, NusaBali
Jajaran Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, melakukan pemeriksaan kesehatan massal sapi Bali di Kecamatan Negara, Rabu (12/8).

Di samping memberi layanan kesehatan gratis, juga diberikan edukasi terhadap peternak sapi. Salah satunya, peternak diingatkan agar menghindari perkawinan sedarah pada ternak peliharaan mereka.

Dalam kegiatan yang dipusatkan di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, ada 49 ekor sapi Bali yang dibawa oleh peternak dari Kecamatan Negara. Sapi-sapi ini diberikan vitamin, kalsium, obat cacing hingga pelayanan kawin suntik. Sejumlah sapi yang tengah bunting, juga didata terkait kondisi hingga riwayat kehamilan.

“Untuk penyakitnya, sementara belum ada yang menonjol. Sementara ini, masih sama seperti di kecamatan yang sudah kami periksa sebelumnya. Ada beberapa sapi yang cacingan. Itu sudah diberi obat,” kata Kepala Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, Rabu kemarin.

Namun, Widarsa menyarankan agar peternak tidak sampai melakukan inbreeding atau perkawinan sedarah pada ternak peliharaan mereka. Imbauan ini diberikan karena perkawinan sedarah atau inbreeding pada sapi Bali, terkadang masih ditemukan. Selain karena tidak mengetahui risikonya, ada beberapa kasus inbreeding tanpa sepengetahuan pemilik. Khususnya pada sapi milik peternak yang biasa memelihara sapi tanpa dikandangkan. “Risikonya, akan mengakibatkan kualitas sapi itu akan jelek. Anak-anaknya kerdil dan pertumbuhan tidak bagus. Peternak juga akan dirugikan,” ujar Widarsa.

Selain masalah inbreeding, menurut Widarsa, cacingan pada sapi yang masih banyak ditemukan, juga biasanya terjadi karena peternak kurang cermat mengamati sapinya. Cacingan pada sapi biasanya menyerang anak sapi ketika menginjak usia 3 bulan ke atas. Apabila tidak segera ditangani, bisa menyebabkan infeksi yang mengganggu pertumbuhan, hingga risiko kematian. “Biasanya kalau cacingan, ada tanda-tanda seperti mencret darah. Kalau sudah begitu, segera diperiksakan,” ucapnya.

Untuk diketahui, kegiatan pemeriksaan kesehatan sapi Bali ini, sebelumnya dilakukan di Kecamatan Pekutatan dan Kecamatan Melaya. Setelah di Kecamatan Negara yang berlangsung pada Rabu kemarin, kegiatan serupa akan dilanjutkan ke Kecamatan Mendoyo yang akan dipusatkan di Banjar Pasar, Desa Yehembang pada Kamis (13/8) hari ini. Kemudian terakhir di Kecamatan Jembrana yang akan dipusatkan di Banjar Dangin Berawah, Desa Perancak pada Jumat (14/8) besok. *ode

Komentar