nusabali

Situs Covid-19 Jembrana Diduga Diretas, Isinya Lagu 'Ku Puja Puja'

  • www.nusabali.com-situs-covid-19-jembrana-diduga-diretas-isinya-lagu-ku-puja-puja

NEGARA, NusaBali
Situs informasi Covid-19 Kabupaten Jembrana yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jembrana, yakni  covid19.jembranakab.co.id, diduga diretas, Sabtu (8/9).

Dalam aksinya, hacker yang menamakan diri ‘AR_404’ ini, mengubah tampilan situs dengan mengisi gambar anime, dan sebuah lagu Melayu.


Peretasan terhadap situs informasi Covid-19 Kabupaten Jembrana ini, diketahui terjadi pada Sabtu pagi hingga sore. Saat membuka situs itu, paling atas menampilan gambar anime, dan di bawahnya berisi tulisan [ Hacked By AR_404 ]. Di bawah gambar anime dan tulisan itu, si peretas juga menyampaikan semacam curhatan. Kalimat itu berbunyi, “Mengapa kau mengungkit masa lalu kita sedangkan kau tak kan kembali ?” Lalu bagaimana aku bisa ungkapan perasaan ini?”.

Kemudian di bawah curhatannya itu, ada sebuah gambar lambang musik dan sebelahnya gambar lambang play (mainkan). Lambang play itu pun satu-satunya menu yang dapat diklik. Begitu mengklik tombol play, langsung terdengar sebuah lagu. Lagu itu diketahui merupakan lagu Melayu yang diketahui ciptaan salah satu penyanyi Minang, Ipank yang berjudul ‘Ku Puja Puja’.

Kepala Dinas Kominfo Jembrana I Made Gede Budhiarta saat dikonfirmasi, Minggu (9/8), membenarkan adanya peretasan itu. Menurutnya, begitu menerima laporan situs telah diretas, sudah langsung diperintahkan kepada teknisi di Dinas Kominfo untuk memperbaiki, dan sudah berhasil diperbaiki sekitar pukul 14.00 Wita. “Kemarin juga sudah kembali normal. Kebetulan saya terima laporan siang, dan sudah langsung diperbaiki,” ujarnya.

Budhiarta memperkirakan, peretas situs informasi Covid-19 Kabupaten Jembrana itu, hanya perbuatan iseng. Biasanya dilakukan hacker yang baru belajar, dan ingin memberikan peringatan jika sistem keamanan situs yang berhasil mereka retas itu, belum maksimal. “Untuk data, kami pastikan aman. Hanya ingin memperlihatkan kemampuannya. Biasanya kalau peretasan begitu, dilakukan orang yang baru belajar. Tujuannya tidak jahat, dan hanya iseng menunjukkan kemampuannya,” kata Budhiarta.

Menurut Budhiarta, pascadiretas tersebut, sistem keamanan situs informasi Covid-19 Kabupaten Jembrana yang telah berjalan normal juga sudah dimaksimalkan. Mengingat tidak ada unsur kriminal, peretasan itu pun tidak dilaporkan ke pihak kepolisian. “Kecuali ada memeras atau mengacaukan data yang merugikan. Tetapi ini tidak ada sampai ke sana,” tutur Budhiarta. *ode

Komentar