nusabali

Enam Atlet Petanque Bali Ditarget Rebut Juara Dunia

  • www.nusabali.com-enam-atlet-petanque-bali-ditarget-rebut-juara-dunia

DENPASAR, NusaBali
Enam atlet Bali membuat kejutan dengan lolos ke final Kejuaraan Petanque Dunia. Kini FOPI Bali pun berharap mereka menjadi juara kejuaraan virtual di kategori shooting pada Sabtu (8/8).

Mereka akan kembali bertanding lewat video rekaman, di DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri, Tabanan. Mereka yang lolos ke final, yakni  Made Khrisna Dwipayana lolos di kategori partisan shooting putra dengan nilai 46.63. Khrisna juga ke final di kategori standar shooting dengan nilai 28.02. Sedangkan Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi lolos di parthian shooting putri dengan nilai 46.50, dan Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani lolos dengan nilai 47.00.

Putu Kurnia juga ke final kategori standar shooting dengan nilai 21.58, dan Kadek Alpida lolos dengan nilai 23.58. Dua atlet lagi, di standar shooting putri, yakni Ni Putu Swara Dewi Wulandari dengan nilai 25.68, dan Ni Wayan Tisna Dianti dengan nilai 24.68.

"Keenam atlet yang kami kirim semuanya lolos ke final. Bahkan ada atlet lolos di dua kategori sekaligus. Ini prestasi luar biasa. Karena mampu menyisihkan peserta yang cukup banyak," ungkap Ketua Umum FOPI Bali, Nyoman Yamadhiputra, Jumat (7/8).

Harapan Yamadhiputra, pada babak final para atlet mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dia berharap ada yang menjadi juara. Hal itu karena tampil di nomor shooting, baik shooting standar dan parthian. Nomor shooting standar ada lima yang lolos, nomor shooting parthian ada tiga atlet lolos.

“Jadi ada dua atlet yang lolos di dua nomor sekaligus," tegas Yamadhiputra.  Menurut Yamadhputra, dia berharap final dapat berlangsung live,  sehingga disaksikan insan olahraga di Bali. Untuk sistem penilaian, memang sudah ada target yang ditentukan. Contoh, jika kena bola target sampai keluar lingkaran dapat poin lima, tapi jika kena dan tidak keluar lingkaran dapat poin satu dan seterusnya.

“Itu sistem penilaian secara umum. Sehingga ini dilakukan secara individu. Yang menentukan kalah tidaknya adalah atlet itu sendiri. Berdasarkan poin yang didapat,”kata Yamadhiputra. *dek

Komentar