nusabali

Dewan Pendidikan Tabanan Patungan

Bayar Tagihan Air, Listrik, dan Telepon Kantor

  • www.nusabali.com-dewan-pendidikan-tabanan-patungan

Anggota Dewan Pendidikan Tabanan patungan bayar air, listrik, dan telepon kantor sejak Januari – Juli 2020.

TABANAN, NusaBali

Dewan Pendidikan Kabupaten Tabanan kesulitan membayar tagihan listrik, air, dan telepon. Selain kesulitan membayar biaya operasional kantor, 4 orang staf terancam tidak mendapatkan honor/gaji. Hal tersebut karena anggaran tahun 2020 belum cair lantaran pandemi Covid-19.

Agar operasional kantor tidak terputus, Dewan Pendidikan patungan khusus untuk membayar biaya operasional kantor. Sementara honor untuk 4 orang staf masih menunggu anggaran cair, yang diharapkan bisa terealisasi di anggaran perubahan 2020.

Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, membenarkan karena anggaran belum cair, Dewan Pendidikan belum bisa membayar tagihan biaya operasional kantor dan honor/gaji staf. Tapi khusus kebutuhan kantor, anggota Dewan Pendidikan telah patungan agar listrik, air, dan telepon tidak diputus. “Kami sudah patungan untuk membayar air, listrik, dan telepon,” ujar Madra Suartana, Senin (3/8).

Menurut Madra Suartana, hal tersebut terjadi karena situasi pandemi Covid-19, sehingga anggaran kegiatan belum didapat. “Tahun ini harusnya dapat Rp 150 juta, karena pandemi dananya belum cair,” katanya.

Suartana menyebut, rata-rata per bulan biaya air, listrik, dan telepon sekitar Rp 750.000. Anggota Dewan Pendidikan Tabanan telah urunan sejak Januari hingga Juli 2020 untuk membayar tagihan listrik, air, dan telepon.

Sedangkan khusus untuk 4 orang staf, Dewan Pendidikan mempekerjakan secara bergiliran agar para staf tersebut bisa mencari pekerjaan tambahan di luar. “Gaji mereka sama dengan pegawai kontrak di Tabanan, Rp 1.100.000 per bulan,” ungkap Madra Suartana.

Meskipun demikian, karena situasi pandemi, Madra Suartana tidak keberatan anggaran kegiatan belum didapat. Dia memaklumi penanganan Covid-19 harus diprioritaskan agar kasus di Tabanan bisa diatasi secara maksimal.

“Kami menyadari kesulitan daerah dalam menangani Covid-19. Akan tetapi kami berharap beberapa kendala yang kami hadapi bisa dipenuhi di tahun 2020, terutama untuk membayar gaji staf dan membayar kebutuhan kantor,” harap Madra Suartana.  

Madra Suartana menambahkan meskipun anggaran kegiatan belum cair, Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan Tabanan tetap melaksanakan kegiatan menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19. Seperti kegiatan monitoring pembelajaran daring di tingkat TK, SD, dan SMP. “Kami juga melakukan monev (monitor dan evaluasi) kelulusan siswa serta PPDB online melalui penyebaran kuisioner ke sekolah,” tandasnya. *des

Komentar