nusabali

Hasil Panen Padi di Badung Turun

  • www.nusabali.com-hasil-panen-padi-di-badung-turun

MANGUPURA, NusaBali
Hasil panen padi di Kabupaten Badung menunjukkan tren penurunan. Selama periode Januari – Juni 2020, hasil panen padi tercatat sebanyak 54.200 ton.

Turun sebesar 19,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar 67.537 ton. Dinas Pertanian dan Pangan Badung menyebut penurunan produksi padi tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya masa tanam yang sempat tertunda akibat kemarau dan adanya perbaikan saluran irigasi.

“Iya, sesuai hasil perhitungan data panen, produksi sampai bulan Juni 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, produksi padi mengalami penurunan dari 67.537 ton menjadi 54.200 ton atau turun 19,7 persen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, Minggu (2/8).

Dia mengatakan penurunan produksi panen salah satunya disebabkan tertundanya masa tanam akibat kemarau. “Hasil panen yang menurun ini disebabkan karena penundaan masa tanam di bulan Oktober – Desember 2019 seluas 251 hektare akibat kemarau,” jelasnya.

“Belum lagi adanya perbaikan irigasi pada aliran Sungai Ayung di Kecamatan Abiansemal, sehingga masa tanam terpaksa ditunda,” imbuh Wijana.

Walaupun pada periode Januari –  Juli 2020 sempat mengalami penurunan hasil panen, namun pihaknya memastikan target produksi gabah kering giling (GKG) yang dirancang sebanyak 110.878,67 ton bakal tercapai. “Kami tetap yakin estimasi produksi GKG tahun 2020 sebanyak 110.878,67 ton atau setara beras 63.072,48 ton (surplus 17.132,48 ton) terpenuhi,” tegas mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung sembari menyebut target GKG 110.878,67 ton diperoleh dari luas lahan pertanian yang mencapai 8.057,00 ha.

Optimisme tersebut bukan tanpa alasan, menurut Wijana, sebagian subak di Badung kembali memulai masa tanam pada Juli 2020. Sementara dari sisi kebutuhan pasokan air yang sempat menjadi kendala telah berhasil diatasi.

“Untuk saluran irigasi sebagai besar sudah menggunakan beton precast, sehingga pasokan air untuk lahan persawahan sudah lebih baik,” kata Wijana. *asa

Komentar