nusabali

Pascapandemi Virus Corona, Koperasi Hadapi Ujian Berat

  • www.nusabali.com-pascapandemi-virus-corona-koperasi-hadapi-ujian-berat

DENPASAR, NusaBali
Gerakan Koperasi di Kota Denpasar menghadapi ujian berat saat pandemi virus Corona melanda Indonesia umumnya dan Denpasar khususnya.

Di mana pertumbuhan ekonomi nasional sedang mengalami tantangan cukup serius karena angka kemiskinan dan pengangguran terus meningkat.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar, I Made Erwin Suryadarma Sena saat membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki di sela-sela perayaan Hari Koperasi ke-73 di Gedung Koperasi Madu Sedana, Banjar Medura, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Senin (27/7).

Menurut Teten Masduki, dunia usaha terutama koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengalami dampak paling berat dari sisi produksi, pemasaran dan pembiayaan. Tantanga baru yang dihadapi dunia perkoperasian nasional tidak hanya sekadar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan inovasi produk. Namun menjadi momentum untuk menghadirkan visi baru di tengah perubahan sosial ekonomi yang sangat dinamis. ”Kita sedang melakukan beberapa inisiatif untuk menguatkan dan modernisasi koperasi dengan melakukan perbaikan ekosistem kemudahan usaha yang bisa mengakses pasar lebih luas. Pembiayaan dan pengembangan kapasitas usaha seluas-luasnya,’’ kata Teten Masduki.

Lebih lanjut Teten Masduki mengungkapkan, koperasi harus masuk ke sektor ekonomi unggulan nasional yakni pangan, komoditi, maritim, pariwisata dan industry pengolahan. Karena masa depan Indonesia berada pada generasi milenial sehingga koperasi harus masuk pada sektor ekonomi kreatif, di mana anak muda saat ini banyak terlibat dalam sektor tersebut. ”Koperasi saat ini sudah aktif, baik koperasi produsen, koperasi konsumen, jasa dan koperasi simpan pinjam berada dalam satu kesatuan ekosistem yang terintegritas sau sama yang lain,’’ ujarnya.

Sementara itu Kadis Koperasi dan UMKM Erwin Suryadarma menambahkan, meskipun dalam suasana pandemi virus Corona, perayaan Harkop ke-73 dilaksanakan sederhana karena tidak boleh berkumpul banyak orang seperti tahun sebelumnya. Perayaan sekarang dengan hanya mengundang 50 orang pengurus koperasi dari 800 koperasi yang ada di Denpasar. Puncak lahirnya Harkop pada 12 Juli 2020 dan diperingati Senin (27/7 dengan pemotongan tumpeng agar tetap ingat. ”Kita minta kepada koperasi agar tabah dan sabar mengahadpi suasana pandemi virus Corona karena ekonomi dunia sedang mengalami kemerosotan,’’ kata Erwin Suryadarma.

Erwin Suryadarma menyatakan, pihaknya selaku pembina koperasi sudah mengeluarkan edaran agar koperasi tetap bisa bertahan dan memberikan perhatian kepada anggota sehingga bisa bertahan dalam suasana seperti ini. Koperasi harus menjaga likuiditas, memberi kemudahan kepada anggota, relaksasi dan restrukturisasi. ”Kita membantu 157 koperasi mendapatkan dana stimulus dari Pemprov Bali masing-masing Rp10 juta digunakan dana operasional seperti bayar listrik, air dan bayar gaji karyawan,’’ ucapnya.

Dia mengaku membantu koperasi mendapatkan dana LPDB karena pemerintah pusat sudah mengucurkan dana cukup besar Rp1 triliun khusus diberikan kepada koperasi di seluruh Indonesia, terutama koperasi yang mengalami likuiditas. Koperasi yang mengalami kesulitan likuiditas akan dibantu untuk mendapat dana tersebut. ”Kita sudah informasikan kepada koperasi mengajukan proposal karena bunganya sangat rendah 3 persen menurun,’’ papar Erwin. *cr74

Komentar