nusabali

Kunjungan ke Monumen ‘Bajra Sandhi' Masih Sepi

  • www.nusabali.com-kunjungan-ke-monumen-bajra-sandhi-masih-sepi

DENPASAR, NusaBali
Berbarengan dengan dimulainya era tatanan kehidupan baru pada 9 Juli 2020, Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau yang juga dikenal sebagai Monumen ‘Bajra Sandhi’ kini telah kembali dibuka.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala UPT Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Putu Suka Redaya, Rabu (22/7). “Sejak tanggal 9 Juli, kita sudah membuka pelayanan publik, khususnya untuk masyarakat lokal dulu. Dan persiapan kami dalam hal protokol kesehatan menuju era baru ini, kami sudah menyiapkan 13 tempat cuci tangan, kemudian memberikan edukasi pada petugas apa bila ada pengunjung yang datang kita arahkan cuci tangan dulu. Kemudian mengukur suhu, kemudian membeli tiket,” ujarnya.

Meski telah dibuka, namun Suka Redaya mengatakan bahwa pihak UPT Monumen Perjuangan Rakyat Bali masih belum akan mengizinkan diadakannya event-event yang bersifat keramaian. Selain itu, pembatasan jumlah pengunjung yang memasuki area museum dilakukan pada pengunjung yang datang dengan rombongan. “Terutama di ruangan diorama itu karena ruangannya tertutup, jadi sesuai dengan protokol kesehatan ya maksimal 25 oranglah sekali masuk,” lanjutnya.

Sementara itu, ramainya pengunjung area Monumen ‘Bajra Sandhi’ saat ini memang lebih banyak yang bertujuan untuk berolahraga di area Lapangan Puputan Margarana (Puputan Renon).

Untuk pengunjung museum sendiri saat ini masih terbilang sepi, dengan kisaran 5-10 pengunjung per harinya. Padahal sebelumnya tingkat kunjungan bisa mencapai 500-600 orang per hari yang didominasi oleh rombongan pelajar dari luar Bali.

Bagi para pengunjung lapangan yang bertujuan untuk berolahraga, tetap dianjurkan untuk mengikuti protokol kesehatan seperti tetap menggunakan masker, mencuci tangan di  tempat yang telah disediakan, dan tidak bergerombol. “Itu saja imbauan kami. Karena kami juga keterbatasan petugas, kadang-kadang dibantu oleh pecalang desa dan dari Satpol PP juga. Apalagi kalau hari Minggu, teman-teman dari pecalang desa datang ke sini untuk membantu kami untuk mensosialisasikan protokol kesehatan tersebut,” papar Suka Redaya.

Pihak UPT Monumen Perjuangan Rakyat Bali juga tetap melakukan kebersihan dengan melakukan disinfeksi. Perawatan pada museum juga kini tengah dilakukan. “Kebetulan karena sudah 17 tahunan, tentu banyak kerusakan-kerusakan dari segi gedungnya, itu tentu kami lakukan perbaikan,” tandasnya. *cr74

Komentar