nusabali

Wakil Gubernur Cok Ace Launching Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital

  • www.nusabali.com-wakil-gubernur-cok-ace-launching-desa-wisata-blimbingsari-berbasis-digital

NEGARA, NusaBali
Seiring dimulainya tatanan kehidupan era baru, berbagai upaya peningkatan sektor wisata digenjot Pemprov Bali.

Salah satunya dengan melaunching Desa Wisata Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana, menjadi salah satu desa wisata yang menerapkan layanan transaksi berbasis digital, Rabu (22/7).


Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital dilaunching oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Hadir dalam acara launching di aula Kantor Desa Blimbingsari tersebut, Bupati Jembrana I Putu Artha, anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutarmi, dari pihak Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, perwakilan Bank Indonesia(BI) Bali, serta jajaran Forkopimda Jembrana.

Wagub Cok Ace mengatakan, dalam tatanan kehidupan era baru, ada tiga hal yang patut diperhatikan. Ketiga hal tersebut yakni kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Disediakan layanan transaksi secara digital, juga menjadi salah satu penunjang.

“Sistem transaksi digital melalui genggaman ponsel ini, cocok dan aman agar terhindar dari penularan virus Corona (Covid-19). Saat bertransaksi, masyarakat akan lebih aman terhindar kontak langsung karena berupa sistem pembayaran nontunai,” ujarnya.

Harapannya, lanjut Wagub Cok Ace, seluruh tempat wisata di Bali, juga menerapkan sistem pembayaran nontunai. Di samping pencegahan penyebaran Covid-19, sistem pembayaran nontunai juga akan memberi kenyamanan para wisatawan saat bertransaksi. “Para wisatawan saat bertransaksi akan aman, bahkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Utamanya penipuan dan sebagainya,” ucap Wagub Cok Ace yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.

Bupati Artha mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat membangkitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata ini juga terus digenjot Pemkab Jembrana. “Sejak tahun 2018 sampai 2019 kunjungan wisatawan di Kabupaten Jembrana terdapat tren peningkatan dengan rata-rata 24,9 persen, dengan jumlah 990.355 jiwa. Namun sejak Maret 2020, mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19,” ucap Bupati Artha.

Menurut Bupati Artha, di Kabupaten Jembrana ada 10 desa usaha pariwisata. Dari 10 desa usaha pariwisata itu, 8 di antaranya sudah memenuhi kriteria dan menerima Sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Bidang Pariwisata. “Saya berharap dengan adanya sertifikasi ini, mampu meningkatkan kembali geliat pariwisata di Jembrana,” tandasnya. *ode

Komentar