nusabali

Dinas Pariwisata Selektif Terbitkan Sertifikat Era Baru Usaha Pariwisata

  • www.nusabali.com-dinas-pariwisata-selektif-terbitkan-sertifikat-era-baru-usaha-pariwisata

GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pengelola objek dan destinasi wisata telah mengajukan permohonan sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Usaha Pariwisata.

Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Gianyar selektif menerbitkan sertifikat tersebut.  Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan sudah cukup banyak usaha pariwisata yang mengajukan permohonan verifikasi. Hampir setiap hari, tim verifikasi juga diterjunkan ke lokasi objek wisata. "Sudah cukup banyak juga objek wisata yang diverifikasi dan layak mendapatkan sertifikat. Dua di antaranya, Bali Safari dan Taman Prakerthi Bhuana," jelasnya, Jumat (17/7).

Namun diakui pula, ada beberapa objek yang tidak mudah mendapatkan sertifikat tersebut. Hal tersebut karena usaha pariwisata yang diajukan belum memenuhi syarat protokol kesehatan yang telah ditentukan. Sehingga perlu pembenahan dan sertifikasi pun harus ditunda. Hanya saja, Agung Putrawan enggan menyebut berapa dan nama objek yang belum memenuhi syarat tersebut.

Dijelaskan, Dinas Pariwisata bersama tim telah melakukan pengecekan ke lapangan secara selektif. “Sebelumnya kami sudah sepakat dalam membuat mekanisme. Kemudian objek wisata maupun usaha terlebih dahulu harus membuka web dan mengirimkan cek list peryaratan. Jadi kami gugah, objek wisata memeriksa sendiri kondisinya dalam hal kesiapan protokol kesehatan. Dari cek list itu kami kroscek, termasuk meninjau langsung ke objek,” jelasnya.

Selanjutnya, kata dia, verifikasi awal pun akan dilakukan pihaknya dengan memeriksa apa yang dikirimkan di web. Mulai pemaparan, hingga foto-foto pada objek dan usaha yang mengajukan sertifikasi terkait aktifitas tatanan era baru tersebut. Setelah dinilai sesuai yang ada di web diterima oleh tim, maka tim selanjutnya akan memeriksa langsung ke lokasi. “Tujuannya, apakah yang dikirimkan ke web kita sudah sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Wajib kita turun untuk survey,” sambungnya.

Kata Agung Putrawan, kendala rata-rata pemohon sertifikat tersebut, antara lain mulai dari luas lahan objek hingga perlengkapan yang ada dalam menjalani tatanan era kehidupan baru. Disampaikan dengan pengadaan tempat cuci tangan, luas wilayah objek yang tidak memungkinkan untuk jaga jarak hingga  pegarahan dari petugas objek atau usaha itu sendiri. “Kendalanya rata-rata dari kesiapan terutama, kesiapan itu mulai luas lahan suatu objek, penempatan wastafel. Contoh jika arealnya luas namun wastafal terbatas kan sudah perlu ada pembenahan. Sebab berbicara protokol kesehatan di era baru mulai wastafel, masker, jaga jarak. Jika salah satu belum terpenuhi itu wajib dilengkapi terlebih dahulu,” imbuhnya.

Sementara bagi objek yang telah memenuhi syarat akan langsung diverifikasi dan menerima sertifikat protokol tatanan kehidupan era baru. “Kalau tidak ada kegiatan yang medesak, saya sendiri pasti hadir turun dalam verifikasi ke lapangan. Intinya serifikasi tergantungnya gencar atau tidak sebuah objek dan usaha yang mengajukan ke kita melalui web,” ujarnya. *nvi

Komentar