nusabali

BST Kabupaten Tahap III Siap Direalisasikan

  • www.nusabali.com-bst-kabupaten-tahap-iii-siap-direalisasikan

SINGARAJA, NusaBali
Bantuan Sosial Tunai (BST) Kabupaten tahap III yang digelontor untuk 6.851 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) segera cair.

Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) penanganan Covid-19 saat ini dalam proses pengajuan di Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dalam video conference Selasa (14/7) kemarin mengatakan, pencairan BST Kabupaten tahap III untuk bulan Juni merupakan bantuan terakhir kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Buleleng. Sebanyak 6.851 KPM dari tiga kali gelombang pengusulan digelontor bantuan senilai Rp 600 ribu per KPM per bulan. Enam ribu KPM itu pun terinci pengusulan tahap I sebanyak 2.202 KPM dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kemudian 2.618 di gelombang kedua dari data tercecer dan 2.031 KPM di gelombang ketiga dari usulan kelurahan. Sehingga total penerima BST Kabupaten sebanyak 6.851 KPM dengan anggaran Rp 12.331.800.000.

“Saat ini sudah dalam proses pengajuan di BPKPD, paling lambat minggu depan sudah cair langsung dibagikan PT Pos sesuai dengan tahap sebelumnya,” tegas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. Dengan pencairan BST tahap III untuk bulan Juni maka realisasi BTT juga akan naik yang semula baru terealisasi Rp 31 miliar menjadi Rp 35 miliar dari total BTT Buleleng Rp 67 miliar.

“Realisasi BTT juga masih terus bergerak kalau BST Kabupaten gelombang III cair yang satu kalinya empat miliar lebih realiasi jadi Rp 35 miliar. Itu bisa bertambah juga dengan penambahan pencairan kebutuhan kesehatan, semoga Covid-19 ini cepat berlalu sehingga sisa BTT bisa dimanfaatkan untuk pembangunan lainnya,” jelas birokrat asal Tejakula ini.

Sementara itu Gugus Tugas kabupaten Buleleng tak menerima tambahan kasus terkonfirmai maupun pengurangan pasien sembuh Selasa (14/7) kemarin. Jumlah kasus terkonfirmasi masih tetap berjumlah 108 orang yang 96 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan yang masih menjalani perawatan tersisa 12 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) negatif berkumlah 26 kasus.

Suyasa mengatakan dalam waktu dekat ini akan terjadi penggantian sajian informasi tentang istilah yang digunakan dalam informasi Covid-19 sesuai dengan SK Kemenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020, tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Hanya saja ketentuan baru itu akan berlaku setelah ada sosialisasi dari Kemenkes. Sejauh ini Gugus Tugas Kabupaten masih menggunakan data lama terutama soal istilah PDP, OPD dan OTG.

Namun terkait upadate penyajian data informasi itu disebut Suyasa tidak ada perubahan protokol pelayanan kesehatan di tempat layanan kesehatan. Protokol penanganan pasien Covid-19 masih tetap sama, hanya protokol penguburan PDP negatif saja yang berubah. Dari semula menggunakan protokol Covid-19 dilonggarkan boleh dilakukan oleh keluarga. Ketentuan penanganan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dinyatakan terkonfirmasi positif boleh rawat jalan dan menjalani isolasi mandiri. Namun sejauh ini GTPP Covid-19 Buleleng belum berani mengambil resiko untuk menjaminkan isolasi mandiri yang dilakukan benar-benar berjalan ketat dan disiplin. “Sehingga OTG masih kami rawat di Giri Emas karena kami belum meyakinkan isolasi mandiri berjalan mulus, agar tidak menimbulkan kegaduhan juga di lingkungan tempat tingganya, ini yang harus dipahami,” ujarnya. *k23

Komentar