nusabali

Tiga Nakes RS di Buleleng Terkonfirmasi Covid-19

  • www.nusabali.com-tiga-nakes-rs-di-buleleng-terkonfirmasi-covid-19

Ketiga tenaga kesehatan didapat dari hasil tracing seorang ibu rumah tangga yang mengalami hamil anggur yang sebelumnya lebih dulu terkonfrimasi Covid-19.

SINGARAJA, NusaBali
Tiga orang tenaga kesehatan (nakes) dari dua rumah sakit milik Pemkab Buleleng dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, pada Senin (13/7) kemarin. Ketiga nakes itu tertular dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 127 seorang ibu rumah tanggal asal Kecamatan Seririt yang ditangani karena mengalami hamil anggur dan juga terkonfirmasi Covid-19 pada 7 Juli lalu.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat memberikan keterangan melalui video conference Senin sore kemarin mengatakan kasus tiga nakes terkonfirmasi didapatkan setelah hasil swabnya keluar pada Minggu (12/7) lalu. Namun ketiganya telah menjalani isolasi mandiri sejak PDP 127 dinyatakan positif pada 7 Juli lalu.

Mereka di antaranya PDP 134 seorang nakes asal Kecamatan Seririt yang tugas di rumah sakit wilayah Seririt, PDP 135 nakes asal Kecamatan Busungbiu yang bertugas di RS wilayah Seririt dan PDP 136 nakes asal Kecamata Buleleng yang bertugas di RSUD Buleleng. “Ketiga nakes ini adalah hasil tracing kami atas PDP 127 seorang ibu rumah tangga yang mengalami hamil anggur yang sebelumnya sudah terkonfrimasi lebih dulu. Dari sejumlah hasil tracing tiga ini yang hasil swabnya kemarin positif,” jelas Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Tim Surveylance Dinas Kesehatan hingga Senin (13/7) kemarin juga masih bergerak melakukan tracing orang yang sempat berkontak erat dengan ketiga nakes yang menjadi kasus terkonfirmasi terbaru. Suyasa pun menyebutkan hasil tracing dan swab yang akan diambil dari hasil tracing akan menentukan keputusan GTPP Covid-19 Buleleng ke depannya. Namun sejauh ini dari tiga nakes yang terkonfirmasi Covid-19 di dua rumah sakit pemerintah di Buleleng belum membuat Gugus Tugas Kabupaten menetapkannya sebagai klaster penularan rumah sakit.

“Kalau dari tracing tiga orang ini muncul kasus yang lebih luas ini maka akan menjadi klaster. Kalau peularan hanya 1-2 orang sementara kami belum menyampaikan menjadi klaster. Kita akan melihat dulu apakah ini berkembang menjadi klaster atau tidak. Kami berharap tidak dan bisa diredam sehingga pelayanan masyarakat tidak terganggu,” jelas mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.

Data Gugus Tugas Kabupaten hingga Senin kemarin mencatat 10 orang tenaga medis yang tertular Covid-19 dari merawat pasien umum yang sebelumnya memang tidak bergejala. Yakni PDP 06, PDP 08, PPD 90, PDP 91, PDP 98, PDP 100, PDP 107, PDP 134, PDP 135, PDP 136. Upaya pencegahan penularan Covid-19  kepada nakes disebut Suyasa sejak dilakukan dari awal. Hanya saja penularan kepada nakes itu ditemukan dari pasien umum yang kemudian terkonfirmasi Covid-19. Sedangkan nakes yang melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien umum hanya menggunakan APD level satu.

“Memang dibedakan pasien umum baru datang dengan yang terkonfirmasi, level APDnya berbeda. Kalau yang umum disamakan dengan ruang isolasi efektifitasnya dipertimbangkan. Banyak faktor yang menjadi acuan sehingga pelayanan kesehatan berjalan dan keamanan nakes bisa terjamin,” jelas mantan Kadisdikpora Buleleng ini.

Sementara itu peluang penularan di tempat layanan kesehatan kembali diimbau Sekda Suyasa agar masarakat selalu mengikuti protokol kesehatan walaupun tidak memiliki gejala. Masyarakat yang memeriksakan diir ke tempat layanan kesehatan juga diminta memberikan keterangan yang jujur saat diperiksa tim medis, sebagai pencegahan dini. Penambahan tiga pasien terkonfirmasi menjadikan jumlah kasus komulatif di Buleleng berjumlah 108 orang. Sebanyak 96 orang diantaranya dinyatakan sudah sembuh dan menyisakan 12 orang yang masih menjalani perawatan.*k23

Komentar