nusabali

35 Pedagang Pasar Kidul Bangli Positif Covid-19

Di Jembrana Bayi Berusia 1 Bulan Positif Corona

  • www.nusabali.com-35-pedagang-pasar-kidul-bangli-positif-covid-19

BANGLI, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Bangli mengalami lonjakan, terutama klaster pasar.

Ada 35 pedagang Pasar Kidul Bangli yang dinyatakan positif Covid-19. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli menutup sementara Pasar Kidul. Pasar yang berada di tengah kota Bangli ini akan ditutup selama tiga hari mulai, Selasa (14/7) hari ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, I Wayan Gunawan, mengatakan sebelumnya telah dilakukan rapid test terhadap 575 orang dari total 800-an pedagang di Pasar Kidul Bangli. Kemudian dari rapid test itu ada 84 pedagang yang hasilnya reaktif. Berdasarkan hal tersebut pedagang yang reaktif langsung diuji swab. Dari uji swab, ada 35 orang pedagang yang positif Covid-19.

"Uji swab pedagang dilakukan 9 Juli dan 10 Juli lalu. Berdasarkan uji swab tersebut, 35 orang dinyatakan positif Covid-19," jelas Wayan Gunawan, Senin (13/7). Lanjut Wayan Gunawan, menyikapi kasus positif pedagang, maka diambil kebijakan untuk menutup sementara Pasar Kidul. Penutupan Pasar Kidul dilakukan mulai 14-16 Juli.

"Ini berdasarkan surat edaran Bupati Bangli No 10/1410/DISPERINDAG tentang penutupan Pasar Kidul. Pasar ditutup selama tiga hari, dan terkait hal ini telah kami informasikan baik ke pedagang maupun melalui media sosial," sebutnya.

Selama pasar ditutup, petugas akan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkup Pasar Kidul. "Kami akan lakukan penyemprotan. Selama tiga hari pasar steril," ujar Wayan Gunawan. Terpisah, Humas Gugus Tugas Percepatan Penangan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan per Senin sore terkonfirmasi kasus positif Covid-19 di Bangli sebanyak 46 kasus. Disebutkan, dari 46 kasus ini 35 meliputi kasus di Pasar Kidul. Kemudian sisanya adalah pengembangan kasus sebelumnya yang meliputi kasus di Desa Apuan, Desa Susut, Kecamatan Susut, dan Desa Songan, Kecamatan Kintamani.

Sementara itu, untuk warga yang positif Covid-19 sudah mulai dijemput petugas untuk dirujuk ke lokasi karantina, sore kemarin. Selanjutnya, akan dilakukan tracing terkait tambahan kasus. "Petugas dari Dinas Kesehatan sudah melakukan penjemputan terhadap warga yang positif Covid-19. Nantinya akan dilanjutkan pula dengan tracing," sambungnya.

Sementara dalam beberapa hari berturut-turut di Provinsi Bali jumlah kasus yang sembuh berhasil lebih tinggi dari kasus baru Covid-19. Per Senin (13/7), kasus sembuh bertambah 98 orang. Sementara kasus baru bertambah sebanyak 62 orang, dan nihil kasus meninggal.

Berdasarkan tabel dan grafik yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, sebanyak sebanyak 62 orang kasus baru terdiri dari 60 orang kasus Transmisi Lokal dan 2 Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN). Secara kumulatif total pasien positif berjumlah 2.257 orang (2.237 WNI dan 20 WNA). Sebaran kasus baru antara lain berada di Denpasar sebanyak 27 kasus, Bangli 12 kasus, Gianyar 7 kasus, Badung 5 kasus, Jembrana 5 kasus, Buleleng 3 kasus, Karangasem 2 kasus, dan kabupaten lain 1 kasus.

Jika dipersentase berdasarkan sumber penularan, kasus transmisi lokal mencapai 1.885 orang (1.875 WNI dan 10 WNA) atau 83,52 persen, PPLN WNI sebanyak 296 orang (13,12 persen), PPLN WNA sebanyak 8 orang (0,35 persen) serta PPDN sebanyak 68 orang (66 WNI dan 2 WNA) atau 3,01 persen.

Sedangkan bertambah sebanyak 98 kasus sembuh, total kumulatif kasus sembuh mencapai 1.509 orang (1.492 WNI dan 16 WNA) atau 66,86 persen dari total jumlah kasus. Sementara kasus meninggal dilaporkan nihil sehingga tetap berjumlah 27 orang (25 WNI dan 2 WNA) meninggal akibat Covid-19 atau 1,19 persen. Selain itu, jumlah pasien positif yang masih dalam perawatan berjumlah 721 orang (31,95 persen) yang berada di rumah sakit rujukan seluruh Bali dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega serta BPK Pering.

Untuk di Kota Denpasar kasus sembuh juga melampaui kasus baru. Per Senin kemarin kasus positif Covid-19 di denpasar sebanyak 27 kasus, sedangkan kasus sembuh mencapai 42 kasus. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, mengungkapkan kasus kesembuhan di Denpasar terus meningkat dalam satu hari kesembuhan pasien mencapai 42 orang.

Mantan Kabid KIP Diskominfo Kota Denpasar ini mengatakan optimis dengan melihat trend (angka) kesembuhan dalam 4 hari terakhir ini meningkat secara signifikan. "Ketika sudah kembali ke rumah mereka harusnya bisa menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar lagi," imbuhnya. Selain kasus sembuh yang meningkat, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar juga bertambah sebanyak 27 kasus. Dari jumlah tersebut tiga orang diantaranya merupakan anak-anak, yakni anak perempuan umur 9 tahun, adik perempuannya umur 6 tahun dan seorang anak laki-laki umur 8 tahun.

Sementara lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi di Kabupaten Jembrana, yakni bertambah 5 kasus per Senin kemarin. Dari 5 kasus baru itu, 3 diantaranya termasuk kasus yang cukup menonjol, yakni seorang bayi umur 1 bulan dari Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo dan pasangan suami istri (pasutri) dari Desa/Kecamatan Melaya.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha, mengatakan bayi umur 1 bulan itu diketahui positif Covid-19 dalam masa perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar. Awalnya, bayi yang mengalami penurunan kesadaran itu sempat dibawa ke Puskesmas 1 Pekutatan di Desa/Kecamatan Pekutatan, dan langsung dirujuk ke RSUD Negara, Rabu (8/7) malam lalu.

Bayi yang sementara didiagnosa mengalami perdarahan intrakranial atau perdarahan di dalam tengkorak itu lanjut dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (9/7). Saat dibawa ke RSUP Sanglah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif dan lanjut uji swab dan hasilnya ternyata positif. Selain orangtuanya, Arisantha mengatakan juga melakukan pelacakan kontak di Jembrana.

Selain keluarga terdekat, ada pelacakan kontak di jajaran petugas medis di Puskesmas 1 Pekutatan serta RSUD Negara. Sesuai hasil pelacakan kontak sementara, ada 2 petugas medis di UGD dan 7 petugas medis ruang rawat inap di RSUD Negara yang diduga sempat kontak dengan bayi tersebut. “Untuk keluarganya yang di Yehembang Kangin dan Puskesmas, masih dilacak,” ucap Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana. Sementara terkait pasutri dari Desa/Kecamatan Melaya, kata Arisantha, awalnya diketahui sama-sama reaktif saat menjalani pemeriksaan rapid test di Puskesmas Melaya.

Rapid test itu pertama dilakukan terhadap si istri yang sedang hamil usia 41 minggu. Karena si istri diketahui reaktif, juga langsung dilakukan rapid test terhadap suaminya yang ternyata juga reaktif, sehingga bersama-sama dirawat ke RSUD Negara.

“Dari hasil tes swab keduanya yang kami terima kemarin (Minggu), ternyata hasilnya juga sama-sama positif Covid-19. Karena pertimbangan si istri sedang hamil usia 41 minggu, tadi pagi juga sudah kami rujuk suami istri itu ke RS PTN Unud, Badung,” ucapnya.

Di samping bayi usia 1 bulan dan pasutri tersebut, Arisantha menjelaskan, dari tambahan 2 pasien positif Covid-19 lainnya, salah satunya merupakan seorang warga dari Desa Budeng, Kecamatan Jembrana. Sementara 1 pasien lainnya adalah seorang warga Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Denpasar, Minggu (5/7). *esa, ind, mis, ode

Komentar