nusabali

BMKG Prakirakan Tahun Ini Tidak Ada Kemarau Panjang

  • www.nusabali.com-bmkg-prakirakan-tahun-ini-tidak-ada-kemarau-panjang

NEGARA, NusaBali
Musim kemarau pada pertengahan 2020 ini diperkirakan tidak akan seekstrem musim kemarau tahun 2019.

Bahkan dalam musim kemarau tahun ini, akan diselingi hujan yang turun sewaktu-waktu. Namun warga diimbau tetap mewaspadai potensi angin kencang yang bisa memicu gelombang tinggi di wilayah pesisir selatan Jembrana.  

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Jembrana Rakhmat Prasetia, Minggu (12/7), mengatakan sesuai data prakiraan cuaca terkini, musim kemarau tahun ini diperkirakan memuncak sampai Agustus. Tidak seperti tahun lalu, di mana musim kemarau berlangsung hingga bulan November. “Sebelum puncak kemarau sampai bulan Agustus nanti, ada potensi hujan. Beda dengan tahun lalu yang saat musim kemarau sampai November, tidak ada hujan sama sekali,” ucapnya.

Sepanjang musim kemarau tahun ini, Rakhmat mengatakan, juga terjadi suhu dingin pada pagi dan malam hari. Perubahan suhu dingin itu menandakan adanya potensi hujan. “Meski tidak setiap hari, tetapi ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di musim kemarau tahun ini. Yang pasti, ada peluang hujan sewaktu-waktu di musim kemarau ini,” ujar Rakhmat.

Rakhmat menjelaskan, dengan adanya potensi hujan saat musim kemarau, tentunya menjadi keuntungan bagi petani. Persoalan krisis air bersih di beberapa wilayah Jembrana yang sempat terjadi akibat musim kemarau panjang tahun lalu, diperkirakan tidak kembali terulang. “Karena ada hujan sewaktu-waktu, masih ada suplai air. Tinggal diatur pengelolaannya. Seperti untuk pertanian, diatur subak masing-masing,” katanya.

Namun dalam musim kemarau ini, Rakhmat mengatakan, juga ada potensi angin kencang. Khususnya di wilayah-wilayah pesisir, termasuk pesisir selatan Jembrana. “Potensi angin kencang itu karena angin timuran dominan setiap musim kemarau. Potensi angin itu normal terjadi setiap musim kemarau,” ujar Rakhmat. *ode

Komentar