nusabali

MPLS SD dan SMP di Badung Dilakukan Secara Daring

Seluruh SMP Negeri Tak Ada Pendaftaran Gelombang II

  • www.nusabali.com-mpls-sd-dan-smp-di-badung-dilakukan-secara-daring

MANGUPURA, NusaBali
Tahun pelajaran 2020/2021 untuk jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) akan dimulai pada Senin (13/7) hari ini.

Sama seperti tahun sebelumnya, pada awal tahun pelajaran baru terlebih dahulu dilakukan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Namun bedanya jika MPLS tahun ajaran sebelumnya dilakukan langsung secara tatap muka, pada tahun ini di tengah pandemi Covid-19 terpaksa dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring).

“Kami sudah sampaikan kepada seluruh kepala sekolah, kegiatan MPLS dilakukan secara daring. Sebab, untuk bertatap langsung di sekolah belum memungkinkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Ketut Widia Astika, Minggu (12/7).

Kegiatan MPLS direncanakan berlangsung selama tiga hari. “Tapi sudah kami arahkan supaya MPLS tidak terlalu lama, karena dilakukan secara daring. Yang paling penting bagaimana siswa mengenal lingkungan sekolah. Materi MLPS ya seputar latar belakang sekolah, prestasi sekolah, dan lain sebagainya,” tutur Astika.

Begitu juga kegiatan belajar mengajar yang berlangsung setelah MPLS, pun dilakukan secara daring. Menurut Astika, sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, sekolah yang bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka adalah sekolah yang berada di zona hijau. Sementara yang berada di luar zona hijau tetap dilarang.

“Jadi, untuk di Badung baik kegiatan MPLS maupun proses belajar mengajar tetap dilakukan secara daring,” kata mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan, itu.

Sekalipun berada di zona hijau, sekolah tidak bisa serta merta melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka. Astika menjelaskan, sesuai ketentuan bagi sekolah yang berada di zona hijau harus tetap atas persetujuan kepala daerah, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung, Komite Sekolah, maupun dari pihak orangtua. “Bila sudah disetujui oleh semua pihak yang kami sebutkan, baru sekolah bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka,” tegasnya.

Sampai kapan proses belajar mengajar dilakukan secara daring, Astika tak bisa memberikan kepastian. Pasalnya, semua tergantung dengan situasi dan kondisi. Terlebih pandemi Covid-19 belum berakhir.

Dengan selesainya PPDB jenjang SMP, total sebanyak 6.523 siswa yang sudah dinyatakan diterima di 28 sekolah negeri di Badung. Sedangkan untuk SD, total sebanyak 4.937 peserta didik baru yang diterima di 259 SD negeri di Badung.

Pada bagian lain, Kepala SMPN 2 Kuta Utara AA Putu Oka Sujana, menyatakan pendaftaran ulang di SMPN 2 Kuta Utara telah selesai dilakukan pada Sabtu (11/7) lalu. “Iya, pendaftaran ulang kan jadwalnya memang hanya dua hari, yakni pada 10 – 11 Juli 2020. Ini berlaku serentak di Badung,” katanya secara terpisah.

Untuk di SMPN 2 Kuta, pada tahun pelajaran 2020/2021 membuka sedikitnya 14 rombongan belajar (rombel) atau kelas. Masing-masing kelas rata-rata sebanyak 34 siswa. “Tinggal dikalikan saja, 14 x 34, jadi sebanyak itu yang diterima (476 siswa),” imbuh Sujana.

Disinggung apakah SMPN 2 Kuta Utara membuka pendaftaran gelombang kedua, Sujana yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP se-Badung itu mengaku tidak ada pendaftaran gelombang kedua pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Ketentuan tersebut tidak saja berlaku di SMPN 2 Kuta Utara, melainkan di seluruh SMP negeri se-Badung. *asa

Komentar