nusabali

IKIP PGRI Jadi Universitas Mahadewa Indonesia

Target Miliki Profesor dan Buka Program S2

  • www.nusabali.com-ikip-pgri-jadi-universitas-mahadewa-indonesia

DENPASAR, NusaBali
Perjuangan selama tiga tahun Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali untuk menjadi universitas berbuah manis.

Kini IKIP PGRI Bali diperkuat dengan bergabungnya (merger) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Denpasar resmi naik status menjadi Universitas Mahadewa Indonesia, pada 30 Juni lalu.

Rektor Universitas Mahadewa Indonesia, Dr I Made Suarta SH MHum mengatakan, perjuangan selama tiga tahun ke belakang bukan tanpa rintangan. Sebab salah satu syarat sebuah perguruan tinggi bisa naik status menjadi universitas, diperlukan kerjasama merger dengan perguruan tinggi lainnya. “Kami berjuang selama 3 tahun. Waktu itu kan harus mencari perguruan tinggi yang mau merger ke kampus kami. Akhirnya kami berjodoh ketemu dengan STMIK Denpasar,” ujar Suarta saat dihubungi NusaBali, Minggu (12/7).

Selain perjuangan mencari merger perguruan tinggi yang mau bergabung dengan IKIP PGRI Bali, perjuangan untuk menjadi universitas Mahadewa Indonesia juga diwarnai dengan tarik ulur proses di tingkat pusat. Misalnya saja, ketika terjadi pergantian pejabat, rekomendasi yang sudah diajukan bisa dimentahkan lagi. Termasuk pergantian menteri sempat membuat Suarta harap-harap cemas akan nasib perjuangan yang selama ini sudah diupayakan.

“Banyak tarik ulurnya. Ternyata apa yang kita kerjakan sebelumnya tidak sepenuhnya berlanjut di tingkat pusat. Ada kesalahan sedikit saja langsung dikembalikan. Sampai saya berpikir birokrasinya cukup heboh juga. Dulu kami harus bolak-balik ke Jakarta. Kalau kita tidak tahan banting, mungkin saja kita sudah mundur,” terang rektor asal Banjar Lantang Bejuh, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan ini.

Meskipun prosesnya agak lama, namun IKIP PGRI Bali terus berjuang. Disinggung mengenai pemilihan nama Universitas Mahadewa Indonesia, Suarta menuturkan bahwa semula dia mengusulkan nama baru menjadi Universitas PGRI Bali. Namun dari pihak yayasan ingin agar nama universitas yang baru mengusung nama satu tokoh seperti layaknya Universitas lain di Bali, misalnya Universitas Mahendradatta maupun Warmadewa.

“Nama Mahadewa kemudian dipilih karena memiliki filosofi yang sangat tinggi. Mahadewa berarti dewanya para dewa. Berangkat dari filosofi tersebut, kami juga ingin seperti demikian. Menjadi yang terbaik,” beber rektor yang juga dikenal sebagai seniman arja itu.

Dengan bergabungnya STMIK Denpasar, Universitas Mahadewa Indonesia saat ini memiliki sebanyak 13 program studi, di antaranya 9 prodi dari IKIP PGRI dan 3 prodi dari STMIK Denpasar, serta satu lagi tambahan Prodi PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga). Sebanyak 13 prodi ini akan dimasukkan ke dalam 2 fakultas yakni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Teknik Informatika.

“Dulu kami di IKIP PGRI memiliki 5 fakultas, tapi sekarang saat sudah menjadi Universitas Mahadewa Indonesia, kami bentuk jadi 2 fakultas. Jadi 5 fakultas yang dulu dijadikan satu fakultas yakni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, kemudian fakultas dan program studi dari STMIK Denpasar akan menjadi Fakultas Teknik di Universitas Mahadewa Indonesia,” jelasnya.

Rektor Suarta menambahkan, dengan naiknya status IKIP PGRI menjadi universitas Mahadewa Indonesia menjadi salah satu targetnya dalam masa kepemimpinan periode kali ini. Mengawali nama baru, Universitas Mahadewa Indonesia telah mengadakan webinar skala nasional dengan tema ‘Guru Profesional Berani Publikasi Ilmiah’. Menurut Rektor Suarta, ke depan Universitas Mahadewa Indonesia juga menarget bisa memiliki Profesor atau guru besar. “Selama ini belum punya guru besar. Semoga terwujud dalam waktu dekat. Selain itu, kami juga menarget bisa membuka program S2 bidang linguistic,” tandas Suarta sembari mengatakan dia juga ingin membangun kerjasama dengan Disnaker untuk membuat kursus-kursus singkat yang bermanfaat dan dibutuhkan bagi masyarakat. *ind

Komentar