nusabali

Hidupkan Tukad Mati Jadi Objek Rekreasi

Desa Mendoyo Dangin Tukad, Jembrana

  • www.nusabali.com-hidupkan-tukad-mati-jadi-objek-rekreasi

NEGARA, NusaBali
Covid-19 terus mewabah tak menyurutkan semangat krama desa menata wilayah. Pemerintah Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, misalnya, melakukan langkah kreatif.

Pihak desa tempat berhasil menyulap tukad (sungai) mati di belakang kantor desa sebagai destinasi wisata mancing. Perbekel Mendoyo Dangin Tukad  I Made Oka Semarajaya mengatakan, normalisasi tukad mati itu sebelumnya dilakukan secara swadaya. Pengerukan menggunakan alat berat bantuan dari Pemkab Jembrana. ‘’Selain pengerukan, kami juga lakukan penghijauan dengan menanam beberapa tanaman produktif di sisi sungai. Seperti alpukat dan jambu air,’’ ujarnya, Jumat (11/07).

Kata dia, ide memanfaatkan tukad mati ini dari warga. Karena setiap musim hujan, air dari tukad mati yang jadi anak sungai Pergung ini, kerap mengakibatkan banjir, bahkan meluber ke rumah-rumah warga. Pemikiran kami, sekalian dengan normalisasi, berusaha kami tata, dan harapkan bisa jadi tempat wisata pemancingan,” ujar Oka Semarajaya.

Normalisasi tukad, jelas dia, juga untuk mengurangi kekumuhan di sepanjang tukad. Harapannya, ketika telah siap dijadikan tempat wisata mancing, ke depan sungai ini bisa bermanfaat untuk masyarakat. “Selain tempat mancing, kami juga rancang areal seputaran tukad mati ini, juga bisa menjadi tempat alternatif rekreasi warga. Harapannya, tentu warga agar tidak stress. Apalagi seperti di tengah pandemi Covid-19 ini, juga perlu menjaga daya tahan tubuh,” ucapnya. Dari sekitar 2 km panjang tukad ini, telah dinormalisasi sekitar 400 meter.

Sebagai langkah awal, dilakukan penaburan 30.000 ekor benih ikan nila di tukad setempat, Jumat (10/7). Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan. Bupati Artha sangat mengapresiasi langkah brilian warga Desa Mendoyo Dangin Tukad ini. “Benih ikan yang ditebar hari ini tentunya harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Setelah ikan besar, dapat dijadikan objek wisata, ada hiburan untuk warga di samping income bagi desa yang tentu akan berdampak pada peningkatan perekonomian warga,” ujarnya.

Bupati Artha berharap langkah kreatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Jembrana. Dalam kondisi pandemi Covid-19, penting dilakukan terobosan-terobosan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga. “Sekarang banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan,” ucap Bupati Artha.*ode

Komentar