Bupati Artha Tinjau Korban Kebakaran Rumah Warga Miskin
NEGARA, NusaBali
Musibah kebakaran rumah warga miskin, I Nengah Ardita,61, di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (9/7), mendapat perhatian Bupati Jembrana, I Putu Artha.
Bupati Artha meninjau sekaligus menyerahkan bantuan ke keluarga Ardita, Jumat (10/7), Di samping bantuan sembako, juga diserahkan bantuan sejumlah perabotan rumah tangga termasuk matras tempat tidur. Aada juga bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jembrana. Bantuan diterima istri Ardita, Ni Wayan Sulistri,60, disaksikan Sekda Jembrana I Made Sudiada, para Asisten Setda Jembrana, Kepala Dinas Sosial Jembrana I Made Dwipayana, Camat Negara, beserta Lurah setempat.
Di hadapan Bupati Artha, Sulistri menuturkan, hanya bisa pasrah dengan musibah kebakaran yang menghanguskan sejumlah perabotan di dalam rumahnya. Saat ini, nenek pedagang sayur di Pasar Adat Lelateng ini juga menjadi tulang punggung keluarga. Karena Ardita yang dulunya buruh bangunan, kini tidak bisa kerja lantaran menderita stroke sejak tiga tahun. Anak perempuan satu-satunya juga sudah menikah. ‘’Kami tinggal berdua. Waktu kebakaran, saya kebetulan jualan di pasar. Suami sendirian di rumah. Masih bersyukur saat kebakaran di kamar, suami saya ada di luar kamar. Kebetulan saya memang biasa istirahatkan di teras rumah, agar saat terjadi apa-apa, bisa minta bantuan tetangga,” ucap Sulistri.
Bupati Artha berharap keluarga tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Musibah bisa menimpa siapa pun. Walaupun demikian, keluarga tetap memohon kehadapan-Nya agar diberikan kekuatan dan tuntunan. Bantuan yang diserahkannya, diharapkan bisa meringankan beban keluarga. “Tentu bantuan ini tidak seberapa nilainya. Namun paling tidak dapat membantu dan meringankan beban di saat musibah seperti ini,” ujarnya.
Kepada I Nengah Ardita, Bupati Artha berharap dapat segera sembuh sehingga bisa beraktivitas seperti biasa. Kepada pihak kelurahan maupun warga setempat, juga turut membantu kesembuhan Ardita. Paling tidak mengantar Ardita untuk memeriksakan diri ke Puskesmas. “Tolong bapak ini dirawat dengan baik. Rajin-rajin diperiksakan ke Puskesmas agar kesehatannya pulih dan bisa bekerja seperti semula,” ucap Bupati Artha. *ode
Di hadapan Bupati Artha, Sulistri menuturkan, hanya bisa pasrah dengan musibah kebakaran yang menghanguskan sejumlah perabotan di dalam rumahnya. Saat ini, nenek pedagang sayur di Pasar Adat Lelateng ini juga menjadi tulang punggung keluarga. Karena Ardita yang dulunya buruh bangunan, kini tidak bisa kerja lantaran menderita stroke sejak tiga tahun. Anak perempuan satu-satunya juga sudah menikah. ‘’Kami tinggal berdua. Waktu kebakaran, saya kebetulan jualan di pasar. Suami sendirian di rumah. Masih bersyukur saat kebakaran di kamar, suami saya ada di luar kamar. Kebetulan saya memang biasa istirahatkan di teras rumah, agar saat terjadi apa-apa, bisa minta bantuan tetangga,” ucap Sulistri.
Bupati Artha berharap keluarga tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Musibah bisa menimpa siapa pun. Walaupun demikian, keluarga tetap memohon kehadapan-Nya agar diberikan kekuatan dan tuntunan. Bantuan yang diserahkannya, diharapkan bisa meringankan beban keluarga. “Tentu bantuan ini tidak seberapa nilainya. Namun paling tidak dapat membantu dan meringankan beban di saat musibah seperti ini,” ujarnya.
Kepada I Nengah Ardita, Bupati Artha berharap dapat segera sembuh sehingga bisa beraktivitas seperti biasa. Kepada pihak kelurahan maupun warga setempat, juga turut membantu kesembuhan Ardita. Paling tidak mengantar Ardita untuk memeriksakan diri ke Puskesmas. “Tolong bapak ini dirawat dengan baik. Rajin-rajin diperiksakan ke Puskesmas agar kesehatannya pulih dan bisa bekerja seperti semula,” ucap Bupati Artha. *ode
Komentar