PKL GOR Kebo Iwa Ditertibkan
GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) liar yang berjualan di atas trotoar area GOR Kebo Iwa Gianyar disemprit Satpol PP Gianyar.
Keberadaan pedagang liar ini mengikuti perpindahan Pasar Senggol ke area parkir GOR. Namun, tidak seperti pedagang senggol yang terdaftar secara resmi, pedagang liar ini berjualan di trotoar dan bahu jalan yang mengakibatkan kemacetan.
Pedagang dikategorikan liar ini adalah pedagang masker, pedagang bermobil dan sejenisnya. “Pedagang itu, kita tertibkan sejak Rabu lalu. Untuk penertiban banner, kami lakukan hari ini,” kata Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha, Kamis (25/6),
Para pedagang liar mengaku sebagai pedagang yang sebelumnya berjualan di pasar relokasi pedagang Pasar Gianyar di Kelurahan Samplangan. Namun sejak adanya pedagang yang positif Covid-19, pasar tersebut sepi pembeli, karena itu mereka memilih berjualan di GOR Kebo Iwa yang saat ini difungsikan sebagai pasar senggol.
Terkait informasi tersebut, Watha membantahnya. “Itu sih pengakuan mereka. Bahkan ada yang ngaku mereka tidak dapat nomer undian di pasar relokasi, makanya jualan ke Gor Kebo Iwa. Tapi itu pengakuan saja. Kami tetap tertibkan dan beri tindakan sesuai peraturan berlaku,” ujarnya.
Watha meminta, supaya para pedagang tidak lagi berjualan trotoar dan bahu jalan di GOR Kebo Iwa. Sebab hal tersebut selain menciptakan kekumuhan, juga mengganggu pengguna jalan dan pengendara. . “Jangan ada pelanggaran, kalau melanggar terpaksa kami tindak. Baik pedagang ataupun perusahaan yang memasang benner, baliho dan sebagainya,” ujarnya. *nvi
Pedagang dikategorikan liar ini adalah pedagang masker, pedagang bermobil dan sejenisnya. “Pedagang itu, kita tertibkan sejak Rabu lalu. Untuk penertiban banner, kami lakukan hari ini,” kata Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha, Kamis (25/6),
Para pedagang liar mengaku sebagai pedagang yang sebelumnya berjualan di pasar relokasi pedagang Pasar Gianyar di Kelurahan Samplangan. Namun sejak adanya pedagang yang positif Covid-19, pasar tersebut sepi pembeli, karena itu mereka memilih berjualan di GOR Kebo Iwa yang saat ini difungsikan sebagai pasar senggol.
Terkait informasi tersebut, Watha membantahnya. “Itu sih pengakuan mereka. Bahkan ada yang ngaku mereka tidak dapat nomer undian di pasar relokasi, makanya jualan ke Gor Kebo Iwa. Tapi itu pengakuan saja. Kami tetap tertibkan dan beri tindakan sesuai peraturan berlaku,” ujarnya.
Watha meminta, supaya para pedagang tidak lagi berjualan trotoar dan bahu jalan di GOR Kebo Iwa. Sebab hal tersebut selain menciptakan kekumuhan, juga mengganggu pengguna jalan dan pengendara. . “Jangan ada pelanggaran, kalau melanggar terpaksa kami tindak. Baik pedagang ataupun perusahaan yang memasang benner, baliho dan sebagainya,” ujarnya. *nvi
Komentar