nusabali

PDIP Bali Gelar Sosialisasi Makanan Substitusi

Di Tengah Pandemi, Ajak Krama Bali Beralih Umbi-umbian

  • www.nusabali.com-pdip-bali-gelar-sosialisasi-makanan-substitusi

Sosialisasi pengolahan bahan makanan substitusi akan digelar secara virtual pada 26 Juni 2020 mendatang di DPD dan DPC PDIP se Bali.

DENPASAR, NusaBali

Krisis di tengah Pandemi Covid-19 di mana masyarakat kesulitan membeli beras diberikan solusi oleh PDIP. DPD PDIP Bali mengajak krama Bali beralih dari konsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat ke bahan pokok karbohidrat bersumber dari umbi-umbian. Untuk membumikan hal itu DPD PDIP Bali akan gelar kontes dan sosialisasi pengolahan makanan substitusi secara virtual melibatkan DPD dan DPC PDIP se-Kabupaten dan Kota di Bali.

Sosialisasi pengolahan bahan makanan substitusi itu dibeber dalam jumpa pers di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru, Niti Mandala Denpasar, Rabu (24/6) sore. Hadir Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Bulan Bung Karno DPD PDIP Bali yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali, Tjokorda Gde Agung, Bendahara DPD PDIP Bali, Ni Putu Cynthya Indraningsih, Koordinator Daerah Sosialisasi Pengolahan Bahan Pangan I Made Ramia Adnyana, dan Ketua DPD Bali Indonesian Chef Asociation (ICA), Indra Mahena.

Sosialisasi pengolahan bahan makanan substitusi di tengah Pandemi Covid-19 ini disebut-sebut sebagai upaya mewujudkan ajaran Tri Sakti Bung Karno, meliputi berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Hal ini juga sangat relevan dengan Visi Misi Gubernur Bali, Wayan Koster, Nangun Sat Kertih Loka Bali. "Di tengah Pandemi Covid-19 ini bahan pokok beras yang selama ini melekat di hati masyarakat sebagai makanan berkarbohidrat memenuhi gizi sebenarnya ada penggantinya. Kita ingin memberikan edukasi dan pemahaman kepada krama Bali, yuk jangan makan nasi saja. Ada lho bahan pokok sejenis yang jauh memiliki gizi, tidak mengandung gula berlebih dan sehat," ujar Dewa Jack.

Dewa Jack yakin masyarakat Bali sudah pernah alami sejarah bagaimana makan nasi cacah (nasi bercampur ubi atau ketela), kentang, nasi sela (nasi campur ketela rambat) sampai nasi jagung. "Bahkan sekarang tidak makan nasi sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup sehat. Anak-anak milenial sekarang jauh-jauh berburu nasi sela ke Petang, Badung, ke Pantai Lebih Gianyar. Kita PDIP Bali ingin membumikan pola pengolahan bahan makanan substitusi beras atau nasi ini secara luas," ujar politisi yang juga praktisi pariwisata ini.

Sosialisasi pengolahan bahan makanan ini akan digelar secara virtual pada 26 Juni 2020 mendatang di DPD dan DPC se Bali. "Masyarakat bisa menonton melalui tayangan YouTube. Para chef yang terlibat akan mendemokan cara memasak bahan makanan pengganti beras itu," ujar anggota Komisi II DPRD Bali membidangi pertanian ini.

Peserta adalah masyarakat menengah ke bawah. Pulsa dibelikan, bahan makanan untuk sosialisasi disiapkan gratis dan ini gotong-royong. Sehingga nanti para peserta yang mengikuti sosialisasi bisa menularkan kepada masyarakat di kabupaten dan kota," tegas Dewa Jack.

Sementara Made Ramia Adnyana secara terpisah mengatakan dalam demo memasak virtual (virtual live cooking  demo) akan menampilkan 5 menu yang diambil dari Buku Mustika Rasa warisan Bung Karno. "Dilaksanakan serentak dengan ditentukan DPC PDIP kabupaten dan kota. Demo memasak ini bisa diikuti melalui live streaming zoom. Nanti para chef akan menampilkan menu masakan yang diambilkan dari Buku Mustika Rasa warisan Bung Karno," ujar pria berbadan gempal ini. *nat

Komentar