nusabali

Dibuka, Kelas Percakapan Bahasa Sanskerta

  • www.nusabali.com-dibuka-kelas-percakapan-bahasa-sanskerta

JAKARTA, NusaBali
DPP Prajaniti Hindu Indonesia berinisiatif menggelar kelas percakapan bahasa Sanskerta secara online pada Minggu (21/6).

Mereka bekerjasama dengan Yayasan Dvipantara Samskrtam, Badan Penyiaran Hindu (BPH) PHDI Pusat dan World Hindu Parisad (WHP).


"Jadi, kelas percakapan bahasa sanskerta online ini diselenggarakan bersama-sama oleh empat organisasi. Program itu dikoordinasi oleh Ketua Bidang Agama dan Lintas Iman DPP Prajaniti Indonesia I Wayan Kantun Mandara dengan timnya Made Widhi Adnyanya SP, AA Indah Pitasari dan Made Suyasih," imbuh Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia, KS Arsana kepada NusaBali, Kamis (18/6).

Arsana menjelaskan, mereka menggelar kelas percakapan bahasa sanskerta karena bahasa itu adalah bahasa yang dipakai dalam Veda.Veda berisi pengetahuan yang lengkap, pengetahuan ilmiah yang sekaligus natural, alamiah sesuai hukum alam semesta.

Pengetahuannya mencakup spiritual/rohani (para vidya) dan pengetahuan material/duniawi (apara vidya). "Untuk memahami pengetahuan dalam Veda dengan tepat, perlu mempelajari bahasa yang dipakai yaitu bahasa sanskerta," papar Arsana.

Cara belajar paling sederhana adalah menjadikan bahasa sanskerta sebagai bahasa percakapan sehari-hari. "Itu sebabnya pembelajaran bahasa sanskerta dimulai dengan kelas percakapan. Kelas percakapan ini baru kelas dasar, kelas awal untuk tahu dasar-dasar percakapan bahasa sanskerta," papar Arsana.

Kelas dimulai Minggu  (21/6) pukul 18.00-19.00 WIB selama 15 hari berturut-turut dengan durasi waktu satu jam dan gratis. Kelas terbuka bagi umat Hindu, karena kegiatan itu sebagai bentuk pelayanan organisasi kepada masyarakat.

"Ke depannya, kelas akan kami buka untuk publik juga," ucap Arsana. Pendaftaran dibuka sejak 10 Juni kemarin hingga 20 Juni. Sampai saat ini animo peserta sangat tinggi. Bahkan sudah mencapai 74 peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi, Papua, Lampung dan Bali.

Padahal mereka membatasi hanya 60 orang. Nantinya peserta dibimbing oleh guru-guru mumpuni di bidang bahasa sanskerta dari Yayasan Dvipantara Samskrtam, Denpasar. Salah satunya adalah Acarya Made Suyasa. *k22

Komentar