nusabali

Siswa SMK Hilang Tenggelam Saat Mancing Sambil Berendam

Musibah Maut di Pantai Candikusuma, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana

  • www.nusabali.com-siswa-smk-hilang-tenggelam-saat-mancing-sambil-berendam

Ketika Kadek Agus Santika terseret arus, salah seorang rekannya, Made Sukadana, sempat berusaha menolong. Namun, Sukadana justru nyaris ikut tenggelam, sebelum akhirnya diselamatkan seorang nelayan pakai jukung

NEGARA, NusaBali

Seorang siswa Kelas XII SMK PGRI 2 Negara, I Kadek Agus Santika, 16, hilang tenggelam di perairan Pantai Candikusuma kawasan Banjar Tirta Kusuma, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (18/6) siang. Pelajar berusia 16 tahun asal Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya ini tenggelam setelah terseret arus saat mancing sambil berendam.

Informasi di lapangan, saat musibah maut terjadi, Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita, korban I Kadek Agus Santika mancing di Pantai Candikusuma bersama empat rekannya. Mereka masing-masing I Gusti Putu Gilang Aditya, 18 (asal Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya), I Gusti Putu Nanda Arya Putra, 21 (asal Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya), Made Sukadana, 24 (asal Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya), dan Komang Widiana, 22 (asal Banjar Berawantangi Taman, Desa Tukadaya).

Kelima pemuda asal sekampung ini awalnya tiba di Pantai Candikusuma, Kamis siang pukul 12.00 Wita. Begitu tiba, mereka semua mancing sambil berendam, dengan cara menenggelamkan badan hingga setinggi dada.

Korban Kadek Agus Santika mancing dalam posisi berjejer di sisi timur, tepatnya sebelah selatan muara Sungai Sanghyang Cerik, bersama IGP Gilang Aditya dan IGP Nanda Arya Putra. Sedangkan dua rekan lainnya, Made Sukadana dan Komang Widiana, mancing di sisi barat dalam jarak sekitar 100 meter dari lokasi korban berendam.

Ketika tengah asyik mancing sambil berendam sekitar pukul 12.30 Wita, arus laut perlahan surut. Saat arus surut itulah, korban Agus Santika tiba-tiba ikut terseret ke rengah laut. Kedua rekannya yang dalam posisi terdekat, Gilang Aditya dan Arya Putra, tidak berani menolong korban.

Maka, korban Agus Santika langsung berteriak minta tolong kepada dua rekan lainnya yang mancing di sisi barat, yakni Made Sukadana dan Komang Widiana. Begitu mendengar teriakan korban, Sukadana yang usianya tertua di antara mereka sempat berusaha menolong, dengan cara berenang ke tengah laut. Namun sayang, korban Agus Santika agagal diselamatkan, karena sudah keburu hilang tenggelam terseret arus.

Bahkan, Sukadana yang berusaha menolong korban, juga nyaris ikut tenggelam. Beruntung, pemuda berusia 24 tahun ini berhasil selamat dari maut setelah ditolong oleh Widiana bersama seorang nelayan yang datang membawa jukung.

Peristiwa maut ini kemudian dilaporkan ke polisi. Tim SAR Gabungan pun terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian korban. Namun, hingga Kamis petang pukul 18.30 Wita, korban Agus Santika belum ditemukan.

Kepada NusaBali, korban selamat Made Sukadana mengatakan posisi Agus Santika tenggelam berjarak sekitar 30 metrer dari tepi pantai. “Saya sendiri sempat berenang ke tengah sampai 25 meter dari tepi pantai. Tapi, saya gagal menyelamatkan Agus Santika,” cerita Sukadana saat ditemui di sela upaya pencarian korban di pinggir Pantai Candikusuma, Kamis sore.

Sukadana mengatakan, sebelum benar-benar tenggelam, korban Agus Santika sempat muncul-tenggelam di permukaan laut selama 10 menit. Namun, ketika terjadi arus surut yang kuat, korban langsung menghilang dari pandangan. Bahkan, Sukadana sendiri juga nyaris ikut tenggelam.

“Saya sebenarnya biasa mancing berendam. Tetapi kalau di sini (Pantai Candikusuma), baru dua kali saya masing sambil berendam,” papar pemuda yang keseharian bekerja sebagai buruh serabutan ini.

Sementara itu, Tim SAR Gabungan berusaha melakukan pencarian korban, setelah menerima laporan terjadi musibah di Pantai Candikusuma, Kamis siang pukul 13.00 Wita. Dalam upaya pencarian tersebut, diterjunkan 2 unit rubber boat, masing-masing dari Pos Pencarian & Pertolongan Orang Jembrana dan Pos Pol Air Polres Jembrana. Namun, hingga kemarin petang pukul 18.30 Wita, upaya pencarian belum membuahkan hasil.

“Sementara, hasilnya masih nihil. Untuk pencarian tadi (kemarin) masih dilakukan di seputar lokasi kejadian yang berada di depan muara sungai,” ungkap Koordinator Pos Pencarian & Pertolongan Orang Jembrana, I Komang Sudiarsa.

Menurut Sudiarsa, pencarian korban Agus Santika akan kembali dilanjutkan, Jumat (19/6) pagi ini. Lokasi pencarian rencananya akan terus diperluas, dengan memperhatikan cuaca ataupun arus laut. “Untuk cuaca tadi, masih cukup mendukung. Cuma, tadi sempat hujan deras. Karena sudah petang dan jarak pandang terbatas, sementara kami tunda dan akan dilanjutkan besok pagi (hari ini),” tandas Sudiarsa.

Sementara itu, berdasarkan catatan Pos Pencarian & Pertolongan Orang Jembrana, Musibah tenggelam di seputar muara Sungai Sanghyang Cerik di Pantai Kusuma merupakan kejadian kejadian kedua dalkam kurun 3 tahun terakhir. Sebelumnya, pada 2017 silam juga sempat ada seorang pemuda dari Desa Tuwed, Kecamatan Melaya yang tenggelam saat mandi di lokasi tersebut.

Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, korban tenggelam saat itu akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasad pemuda yang tenggelam tersebut ditemukan mengambang di Pantai Pebuahan, Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana. *ode

Komentar