nusabali

Bayi Laki-laki Dikoyak Biawak Gegerkan Desa Pemuteran

  • www.nusabali.com-bayi-laki-laki-dikoyak-biawak-gegerkan-desa-pemuteran

Telapak kaki kiri si jabang bayi hilang, tali pusar masih melekat dan kulit kepala terkelupas karena dikoyak biawak.

SINGARAJA, NusaBali

Warga Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Buleleng, Minggu (7/6) siang,  dihebohkan dengan penemuan bayi laki-laki di tumpukan sampah jalan setapak akses menuju pantai. Bayi laki-laki yang sudah tak bernyawa itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Telapak kaki kiri hilang, tali pusar masih melekat dan kulit kepala nampak terkelupas karena dikoyak biawak.

Jasad bayi laki-laki itu pertamakali ditemukan Kadek Suwitra, 38, pukul 14.00 Wita, saat pulang dari pantai. Saat melintas di jalan setapak, di tumpukan sampah dia melihat seekor biawak menarik sesuatu, setelah didekati ternyata yang diseret adalah sesosok bayi laki-laki yang sudah terlumuri tanah. Saksi Suwitra yang terkejut melihat peristiwa itu langsung menghalau biawak itu dan melaporkan kejadian itu kepada aparat setempat.

Suwitra kemudian didampingi dua warga lain yang juga datang dari arah pantai yakni Made Musti dan Putu Darmada langsung melaporkan peristiwa itu kepada Kelian Banjar Dinas Kembang Sari. Tak beserlang lama Polsek Gerokgak didampingi petugas medis Puskesmas Gerokgak II datang ke lokasi kejadian.

Dari pemeriksaan tim medis bagian tubuh bayi laki-laki malang itu hilang dan tak lengkap diduga karena sudah dikoyak biawak. Diperkirakan umur bayi sudah delapan bulan ke atas karena pembentukan tubuhnya sudah sempurna. Selain temuan bayi laki-laki, di sekitar Tempat Kejadian Perkara, (TKP) juga ditemukan kain berwarna ungu berisi bercak darah dan kardus bekas, pembalut berisi darah yang sempat dibakar.

Kapolsek Gerokgak, Kompol I Made Widana dikonfirmasi terpisah mengatakan kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayi dengan tidak layak itu dengan cara yang keji. “Kami sudah memeriksa tiga saksi yang menemukan pertama, dan masih dalam tahap penyelidikan,” kata dia.

Meski belum dapat memastikan siapa pelaku pembuangan bayi malang itu, diduga kuat bayi laki-laki malang memang sengaja dibuang karena tidak kelahirannya tidak diinginkan. Menyikapi peristiwa tragis itu Desa Adat Pemuteran langsung mengambil langkah menguburkan bayi secara wajar di setra Desa Adat Pemuteran dengan kepercayaan Hindu.*k23

Komentar