nusabali

Creative Space Terdampak Covid-19

  • www.nusabali.com-creative-space-terdampak-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Dalam masa pandemi Covid-19, masyarakat dianjurkan untuk bekerja dari rumah bagi yang biasa berkantor, namun faktanya banyak masyarakat yang tetap memerlukan ruangan dengan situasi kondusif untuk bekerja atau berkumpul membahas pekerjaan.

Hal ini merupakan situasi yang cukup berat dirasakan oleh para penyedia tempat semacam ini, atau yang biasa dikenal sebagai creative space. 

Di satu sisi, tempat creative space seperti ini dibutuhkan oleh mereka yang tidak memiliki kantor khusus untuk bekerja atau beberapa institusi untuk menyelenggarakan event tertentu, seperti ruang diskusi publik. Namun di sisi lain, situasi pandemi Covid-19 membuat tempat creative space ini riskan beroperasi karena merupakan ruang yang didatangi orang banyak. 

Seperti Rumah Sanur Creative Hub, misalnya, yang meniadakan terselenggaranya event-event yang bersifat pengumpulan massa. Kini, creative hub yang berlokasi di Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar Selatan ini menjadi markas bagi organisasi-organisasi yang melakukan aksi sosial seperti pembagian sembako. Bahkan dengan adanya wacana new normal, pihak Rumah Sanur belum akan membuka tempat ini untuk event-event berskala besar paling tidak hingga awal tahun 2021. 

Co-Director Rumah Sanur Creative Hub, Rudolf Dethu.-YULIA

“Kalau misalkan Agustus keluar (regulasi) new normal itu, kita mungkin lebih memilih untuk tetap tidak membuat event-event yang besar. Mengikuti new normal, mungkin misalnya kelas-kelas khusus yang kecil. Kalau untuk yang besar, baru tahun depan kita pikirkan. Satu, konsultasi internal. Dua, kalaupun kita membuat acara, skalanya bakal relatif kecil menengah dan mengikuti protokol new normal,” ujar Co-Director Rumah Sanur, Creative Hub, Rudolf Dethu pada NusaBali, Rabu (3/6).

Sementara itu, penyedia tempat creative space lainnya, yakni Kembali Innovation Hub, juga merasakan dampak dari situasi wabah Covid-19 ini meski tidak sampai menutup tempat tersebut secara total. Dampak yang dirasakan, antara lain yaitu menurunnya jumlah kunjungan para pelanggan tempat tersebut, dan peniadaan event yang mempertemukan banyak orang secara langsung.

Event-event yang seharusnya mengambil tempat di creative space yang berlokasi di Jalan Sunset Road, Seminyak, Kuta ini, beberapa di antaranya dialihkan menjadi pertemuan daring, dan beberapa ditiadakan. “Beberapa program yang kita cancel, kita shift jadi program online. Yang memang bisa kita jadikan online, kita jadikan online,” ujar Program Manager Kembali Innovation Hub, Bunga Astiti, diamini oleh Business Analyst and Development, Ayu Satya.

Program Manager Kembali Innovation Hub, Bunga Astiti, bersama Business Analyst and Development Kembali Innovation Hub, Ayu Satya. -YULIA

Meski telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan seperti penyediaan tempat cuci tangan dan pengecekan suhu badan, Kembali Innovation Hub pernah tutup selama dua minggu di bulan Maret. Namun penutupan tersebut bertujuan untuk melakukan pembersihan atau disinfeksi secara menyeluruh, termasuk juga untuk mengatur penempatan ruang kerja agar memenuhi protokol kesehatan. 

Dan sama seperti Rumah Sanur Creative Hub, Kembali Innovation Hub juga mengatakan bahwa pihaknya untuk sementara belum akan menjadi tuan rumah bagi event-event yang berskala besar. “Walaupun new normal, belum tentu diperbolehkan banyak orang berkumpul di satu tempat,” tutup Bunga Astiti.7 cr74

Komentar