nusabali

Komisi IV Kawal BST Siswa Sekolah Swasta

  • www.nusabali.com-komisi-iv-kawal-bst-siswa-sekolah-swasta

DENPASAR, NusaBali
Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi masalah pendidikan) mendukung penuh langkah Gubernur Bali Wayan Koster gelontor dana Bantuan Sosial Tunai (BST)-Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) untuk siswa sekolah swasta semua jenjang di seluruh Bali.

Komisi IV siap kawal dan awasi pencairan BST-SPP senilai total Rp 11,08 miliar untuk 19.859 siswa berbagai jenjang ini. Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiartha alias Gung De, mengatakan bantuan BST-SPP yang digelontor Gubernur Koster ini sangat membantu ringankan beban orangtua siswa di tengah pandemi Covid-19. Masalahnya, pandemi ini benar-benar melumpuhkan perekonomian masyarakat. Orangtua siswa dari sekolah swasta sangat merasakan bagaimana mereka terdampak.

"Kami di Komisi IV DPRD Bali yang membidangi pendidikan sangat mendukung dan apresiasi langkah Gubernur Pak Wayan Koster memberikan bantuan untuk siswa sekolah swasta. Bahkan, kami mendorong agar bantuan BST ini diperluas lagi. Artinya, kalau anggaran memungkinkan, bantuan bisa diberikan berkelanjutan selama pandemi Covid-19," ujar Gung De di Denpasar, Jumat (5/6).

Gung De menyebutkan, selain meringankan beban orangtua siswa dari sekolah swasta di tengah pandemi Covid-19, bantuan BST yang digelontor Pemprov Bali juga mengandung azas keadilan dan pemerataan. "Artinya, tidak ada perlakuan diskriminasi oleh Gubernur Koster. Sekolah negeri dan sekolah swasta dapat perlakuan yang sama. Bantuan ini benar-benar adil," tegas politisi senior PDIP asal Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Menurut Gung De, Komisi IV DPRD Bali akan mengawal dan melakukan monitoring bersama Dinas Pendidikan untuk proses pencairan BST di kabupaten/kota se-Bali. "Karena ini anggarannya dari APBD Bali, jelas tetap ada pengawasan. Kami berharap Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Komisi IV DPRD Bali ketika proses pencairan BST dimulai. Kita awasi bersama-sama di kabupaten/kota agar tidak ada miskomunikasi di lapangan," terang Gung De yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidkkan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora) Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa, menyatakan siap dampingi Komisi IV DPRD Bali jika akan turun melakukan monitoring ke lapangan terkait bantuan BST untuk siswa sekolah swasta ini.

Menurut Ngurah Boy, pihaknya memegang data. “Kita akan dampingi kalau memang kawan-kawan Dewan terhormat mau turun. Kita menilai ini bagus, karena ada sinergi mengawasi bersama-sama," ujar Ngurah Boy saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.

Ngurah Boy mengarakan, dari sisi regulasi, program BST-SPP untuk siswa sekolah swasta ini sudah dikaji bersama Inspektorat Provinsi Bali. Pasalnya, bantuan untuk siswa sekolah swasta ini sifatnya bansos. "Kita minta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyerahkan seluruh persyaratan, mulai pernyataan bahwa mereka tidak menerima jaring pengaman sosial,” jelas Ngurah Boy.

“Misalnya, orangtua siswa yang akan dapat BST-SPP benar-benar di-PHK dari tempat kerjanya. Mereka tidak menerima bantuan BSTdalam bentuk lainnya dari pemerintah. Jadi, regulasi dan persyaratan sudah kita kaji," lanjut mantan Sekretaris Inspektur Pembantu Inspektorat Provinsi Bali ini.

Gubernur Koster sendiri, seperti diberitakan, sudah menyerahkan secara simbolis BST-SPP senilai total Rp 11,08 miliar bagi 19.859 siswa sekolah swasta semua jenjang, untuk meringankan beban orangtua di tengah pandemi Covid-19, Kamis (4/6) pagi. Siswa sekolah swasta berjumlah 19.859 orang yang digelontor BST-SPP senilai total Rp 11,08 miliar tersebut berasal dari berbagai jenjang, yakni SD, SMP, AMA/SMK, dan SLB.

Besaran batuan tiap siswa berbeda berdasarkan jenjangnya. Untuk siswa SD, bantuan BST-SPP sebesar Rp 450.000 per orang untuk 3 bulan. Jadi, per bulan tiap siswa SD kebagian bantuan Rp 150.000. Untuk siswa jenjang SMP, besarannya Rp 600.000 per siswa untuk 3 bulan atau Rp 200.000 per bulan. Sedangkan siswa jenjang SMA/SMK, digelontor sebesar Rp 750.000 per siswa untuk 3 bulan atau Rp 250.000 per bulan. Sementara siswa SLB, besaran bantuan yang digelontor disesuaikan dengan jenjangnya (SD, SMP, SMA).

Secara rinci, bantuan BST-SPP untuk siswa jenjang SD se-Bali terealisasi sebanyak 2.650 orang dengan anggaran sebesar Rp 1.129.760.000. Sementara bantuan BST-SPP untuk siswa jenjang SMP se-Bali terealisasi sebanyak 4.972 orang dengan anggaran sebesar Rp 2.271.658.000. Sedangkan untuk siswa jenjang SMA se-Bali terealisasi sebanyak 2.816 orang, dengan anggaran sebesar Rp 1.647.220.000. Untuk siswa jenjang SMK se-Bali, terealisasi sebanyak 9.318 orang dengan anggaran sebesar Rp 6.002.640.000. Sebaliknya, untuk siswa SLB se-Bali, terealisasi sebanyak 103 orang dengan anggaran Rp 28.740.000. *nat

Komentar