nusabali

Penggak Men Mersi Dokumentasikan Gamelan Singapraga

  • www.nusabali.com-penggak-men-mersi-dokumentasikan-gamelan-singapraga

Gamelan Singapragra, sebuah komposisi musik yang diracik hasil pengembangan para komposer muda di bawah asuhan Rumah Budaya Penggak Men Mersi, kini tengah didokumentasikan.

DENPASAR, NusaBali

Perekaman ini penting untuk mendokumentasikan karya-karya yang selama ini dihasilkan, terlebih karya-karya tersebut sukses mendulang prestasi di tingkat nasional.

Garapan musik di bawah asuhan Penata Musik Wayan Sudiarsa alias Pacet ini bersama Sekaa Singapragra memulai perekaman, Sabtu (10/9) lalu. Gamelan Singapragra sendiri berhasil mengantarkan Bali meraih predikat juara umum di tingkat nasional beberapa waktu lalu. “Pendokumentasian ini sangatlah penting artinya. Kami berupaya mengoleksi karya-karya yang sudah kami buat, menjadi database di masa mendatang,” ujar Pacet.

Mereka merekam karya-karya yang selama ini sukses di tingkat nasional antara lain iringan musik unggulan dalam garapan Tari Legong Buuk (Juara Umum 2014), Tari Pertiwi Jati (Penyaji Terbaik 2015), Tari Poleng Kesiman, dan terakhir Tari Legu Gondong (Juara umum 2016).

Pacet mengungkapkan, proses rekaman kali ini menemui banyak kendala, salah satunya dilakukan di luar studio, lantaran di Bali belum ada tempat representatif melakukan rekaman gamelan berkapasitas besar. Gangguan suara seperti suara pesawat terbang yang lalu lalang di udara, suara kendaraan bermotor, gonggongan anjing hingga suara cicak kadang masuk dalam rekaman.

“Melakukan rekaman di ruang terbuka ini satu tantangan. Karena tak sedikit suara dari luar bisa masuk, dalam proses rekaman. Namun demikian, rekaman tetap berjalan lancar. Kami memang harus sabar,” katanya.

Hal senada diungkapkan Kelian Penggak Men Mersi Kadek Wahyudita, dalam proses berkarya sudah seharusnya karya itu didokumentasikan dengan baik sebagai data penting di masa mendatang. “Karya itu akan menjadi penting apabila bisa dibuatkan arsip yang benar. Kelemahan kita saat ini, upaya dokumentasi terhadap karya–karya di Bali belum dilakukan secara maksimal, termasuk dokumentasi perhelatan sebesar PKB saja belum sepenuhnya lengkap,” ungkap Wahyu.

Menurutnya,  hal ini disebabkan dukungan SDM serta sarana seperti studio yang memadai untuk merekam gamelan. “Sebuah karya hasil ciptaan para penata musik di Bali semestinya bisa didokumentasikan dengan baik, sehingga kita bisa melihat perkembangan musik di setiap masanya,” tandas Wahyu. * in

Komentar